Rembang dan Kekeringan, Dua Sisi Mata Uang

Ratusan keluarga di Rembang mulai kesulitan air bersih. kekeringan belum mencapai puncak dan anggaran sangat minim.

diperbarui 18 Jul 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 15:30 WIB
kekeringan
Seorang petani mengamati lahan tanaman padinya yang kering kerontang di Desa Genengwaru, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.(Antara)

Rembang - Tiga desa di Kabupaten Rembang mulai mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Tiga desa tersebut masing-masing adalah Banggi Kecamatan Kaliori, Woro Kecamatan Kragan serta Waru Gunung Kecamaan Bulu.

Khusus untuk desa Woro, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, mulai menyuplai air bersih. Diawali dengan pengiriman dua tangki pada Sabtu 14 Juli 2018. Desa lain menyusul hingga Rabu (18/7/2018).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Rembang, Harjono mengungkapkan, kekeringan yang melanda tiga desa itu mengakibatkan ratusan keluarga kesulitan air bersih. Di desa Woro ada 220 keluarga, desa Banggi 375 keluarga, dan di Waru Gunung ada 220 keluarga.

"BPBD sudah mengagendakan distribusi air bersih di tiga desa. Tak hanya itu, di desa Pranti Kecamatan Sulang juga sudah mulai kekeringan," kata Harjono kepada suaramerdeka.com.

Menurut Harjono, tiga desa kekeringan tersebut sementara ini akan dipasok air bersih dua kali seminggu.

"Kami juga menunggu laporan dan permintaan air bersih jika ada desa lain yang membutuhkan," kata Harjono.

Untuk mengatasi kekeringan BPBD memiliki anggaran Rp 75 juta. Jika kekeringan berlanjut dan dana masih kurang, akan ditambah melalui mekanisme APBD Perubahan.

"Dana sebesar itu yang Rp 5 juta untuk operasional penanggulangan kekeringan," kata Harjono.

 

Ikuti berita menarik lainnya dari suaramerdeka.com di tautan berikut ini.

 

Simak video menarik pilihan berikut di bawah :

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya