Alasan Pendaki Gunung Gamalama di Ternate Harus Berjumlah Genap

Masyarakat Ternate masih mempertahankan sejumlah tradisi saat mendaki Gunung Gamalama. Seperti apa tradisi tersebut?

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2018, 07:30 WIB
Gunung Gamalama
Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Ternate - Warga Ternate, Maluku Utara (Malut), masih mempertahankan sejumlah tradisi saat mendaki Gunung Gamalama. Tradisi-tradisi ini sebagai bentuk komitmen dalam upaya melestarikan kearifan lokal warisan leluhur, salah satunya prosesi membaca doa.

"Warga dari luar Ternate, termasuk wisatawan mancanegara yang mendaki Gunung Gamalama, juga selalu berusaha mematuhi tradisi itu," ucap salah seorang tokoh masyarakat Ternate, Jafar Noho, di Ternate, Kamis, 2 Agustus 2018, dilansir Antara.

Biasanya, prosesi pembacaan doa naik gunung dipimpin oleh juru kunci Gunung Gamalama.

Selain itu, menurut Jafar Noho, jumlah orang dalam satu kelompok yang akan melakukan pendakian harus genap, misalnya empat orang atau enam orang. Sebab, bila jumlahnya ganjil dan tidak sesuai ketentuan yang diwariskan para leluhur dikhawatirkan salah seorang di antaranya akan mendapat celaka.

Tradisi lain yang juga selalu dipatuhi saat melakukan pendakian di gunung api yang masih aktif itu adalah tidak boleh membawa minuman keras dan dilarang mengucapkan kata-kata kotor, misalnya memaki orang lain.

Menurut dia, saat berada di puncak Gunung Gamalama juga tidak boleh kencing sembarang tempat, terutama di dekat kompleks kuburan tua yang selama ini diyakini sebagai kuburan para wali yang menyebarkan Islam di wilayah Malut.

Selama ini sering terjadi peristiwa yang menimpa pendaki Gunung Gamalama, seperti tersesat dalam perjalanan atau terjatuh diduga karena mereka melanggar tradisi tersebut. Bahkan, jika Gunung Gamalama tiba-tiba erupsi juga sering dikaitkan dengan adanya perilaku para pendaki yang tidak sesuai dengan tuntunan yang diwariskan para leluhur.

Jafar Noho menambahkan, di puncak Gunung Gamalama juga ada mata air di celah batu yang dikenal dengan nama mata air Abdas yang airnya dipercaya warga setempat sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam.

Gunung Gamalama merupakan salah satu objek wisata yang terus dipromosikan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate. Pasalnya, gunung ini menawarkan pemandangan indah berupa hamparan perkebunan cengkih dan pala serta keindahan Pulau Tidore dan Halmahera saat berada di puncaknya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya