Pejabat Pemko Banda Aceh Hilang Kontak Usai Gempa Palu

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, mengatakan, ia sudah menerima laporan mengenai salah satu pejabatnya yang tengah berada di Palu saat gempa terjadi.

oleh Rino Abonita diperbarui 30 Sep 2018, 09:26 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 09:26 WIB
Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Sebuah masjid mengalami kerusakan berat akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo/Rifki)

Liputan6.com, Banda Aceh - Seorang pejabat Pemerintah Kota Banda Aceh yang sedang mengikuti workshop di Palu dilaporkan hilang kontak usai gempa bermagnitudo 7,4 yang disusul tsunami melanda ibu kota Sulawesi Tengah itu, Jumat, 28 September 2018.

Hingga saat ini, Kepala Sekretariat Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh, bernama Rahmat Saiful Bahri, itu, belum dapat dihubungi keluarga dan rekan-rekannya.

Berkali-kali Saiful coba dihubungi melalui sambungan telepon, tetapi tidak berhasil. Saiful berangkat dari Banda Aceh menuju Palu, melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada Kamis, 27 September 2018, sehari sebelum gempa Palu terjadi.

Rasa was-was timbul mengingat workshop yang diikuti oleh Saiful bertajuk 'Nasional Best Practise Implementasi Penguatan Peran Tokoh Informal dan Lembaga Adat' itu, digelar di Swiss Bel Hotel Silae Palu, diperkirakan letak hotel itu di berada dekat laut.

Workshop tersebut rencananya akan berlangsung selama empat hari, tepatnya sejak 28 September hingga 1 Oktober.

Pihak keluarga sudah menghubungi pihak Pemko Banda Aceh mengenai hal ini, dan berharap Pemko membantu mencari tahu keberadaan Saiful.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, mengatakan, ia sudah menerima laporan mengenai salah satu pejabatnya yang tengah berada di Palu saat gempa terjadi.

"Untuk saat ini memang bersangkutan belum ada kontak. Kami juga sedang mencari informasi sampai saat ini. Kita berharap yang bersangkutan dapat mendatangi posko-posko pelaporan yang ada di sana," kata Aminullah, Minggu (30/9/2018).

 

Melakukan Pencarian

Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Sejumlah warga memeriksa kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AFP /OLA GONDRONK)

Aminullah mengatakan, pihaknya secepat mungkin akan mengirimkan utusan untuk mencari tahu keberadaan Saiful, jika transportasi menuju daerah yang baru dilanda bencana itu sudah kondusif.

Mengenai adanya permintaan khusus dari pihak keluarga, lanjut Aminullah, ia sudah mendapat laporan dari pihak Pemko Banda Aceh. Namun, ia sendiri belum menemui pihak keluarga secara pribadi berhubung dirinya tidak berada di Banda Aceh saat itu.

"Saya sendiri baru pulang dari Meulaboh tadi pukul 03.00 WIB. Jadi belum ketemu sama keluarga. Tapi kita sudah mintai sekda untuk menjumpai keluarganya," sebutnya.

Menurut Aminullah, yang bersangkutan sempat meminta izin kepada sang wali kota sebelum berangkat ke Palu.

"Pada saat berangkat, ada ketemu saya. Minta izin mau ke Palu, katanya," kata Aminullah, yang mengaku juga sudah punya jadwal dinas ke Palu Senin ini. Namun, jadwal itu harus tertunda karena bencana gempa dan tsunami di Palu.

Kabarnya, workshop tersebut turut diikuti oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh Saminan Ismail. Namun, informasi diperoleh, Saminan saat ini masih berada di Jakarta dan belum berangkat ke Palu. 

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya