Marbot Duel dengan Maling di Pekanbaru

Keheningan pagi di Villa Taman Raya Raudha, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru pada Rabu (21/11/2018) terusik dengan keributan di musala.

oleh M Syukur diperbarui 21 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 19:00 WIB
Maling Kotak Amal
Keheningan pagi di Villa Taman Raya Raudha, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru pada Rabu (21/11/2018) terusik dengan hadirnya maling kotak amal musala. (Liputan6.com/ M Syukur).

Liputan6.com, Pekanbaru - Keheningan pagi di Villa Taman Raya Raudha, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru pada Rabu (21/11/2018) terusik keributan di musala setempat. Suara gaduh membuat puluhan warga berbondong ke rumah ibadah itu, di mana seorang pria inisial R dibuat tak berdaya oleh Beni dan Dwi.

Beni dan Dwi merupakan mahasiswa yang sehari-harinya bertugas sebagai marbot. Keduanya baru saja menggagalkan aksi maling kotak amal yang isinya sudah dikeluarkan R.

Beni menceritakan, kejadian bermula ketika dirinya bersama Dwi bersiap-siap membersihkan musala. Keduanya kaget melihat pria berbadan tegap memakai baju biru langit tengah menghitung uang di dekat kotak amal.

"Saat itu saya tanya kepada pelaku, sedang ngapain? Pelaku menjawab sedang menghitung uang yang hendak disedekahkannya," terang Beni kepada Liputan6.com.

Beni tak langsung percaya. Pasalnya pria di depan matanya membawa gunting serta ada uang berserakan di lantai. Beni lalu keluar dari musala untuk memanggil Dwi, sementara R masih mengumpulkan hasil jarahannya.

Dwi dan Beni masuk ke musala, di mana R bersiap untuk keluar. Belum sempat ditanya lagi, R langsung mengacungkan gunting dan meminta keduanya tidak berteriak.

Keributan akhirnya terjadi. Dalam beberapa menit, Beni berhasil merampas gunting R lalu Dwi mengunci korban sehingga tak bergerak lagi. Beni lalu mencari pengikat serta berteriak minta tolong kepada warga sekitar.

"Pelaku ini katanya berasal dari Siantar, Sumatera Utara. Hampir 10 menit kami berduel, hingga kami berhasil mengunci kaki dan tangannya, kayak smackdown gitu," cerita Beni.

Saat berduel, Beni menyebut beberapa kali meminta tolong kepada warga yang melintas. Hanya saja suaranya itu tak menarik perhatian pengendara sehingga duel dengan R terus dilanjutkan agar tak lolos.

"Setelah lumpuh baru warga berdatangan setelah saya beritahu, barulah banyak yang datang," sebut Beni dengan wajah yang masih pucat karena kehabisan tenaga melumpuhkan R.

Beni dan Dwi bersama warga lainnya menambah ikatan di kaki dan tangan R. Beberapa warga lainnya menghubungi personel Polsek setempat. Beberapa menit kemudian R dijemput untuk dibawa ke Polsek Tampan.

Menurut Arif, warga sekitar, kotak amal dicuri di musala itu sudah enam kali. Namun dia tidak tahu apakah pelakunya sama atau berbeda.

"Yang jelas lega juga, mudah-mudahan ini terakhir. Pelakunya tadi juga diarak keliling komplek," sebut Arif.

Kapolsek Tampan Kari Amsah Ritonga dikonfirmasi menyebut R sudah berada di Mapolsek untuk penyelidikan lebih lanjut. Dia menyebut R masih diperiksa intensif.

"Tadi dijemput anggota ke perumahan tersebut, masih diinterogasi terduganya," kata Ritonga. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya