Membaca Isyarat Gunung Merapi Memuntahkan Lava Pijar

Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan oleh BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2018, 15:03 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2018, 15:03 WIB
Gunung Merapi Meletus
Gunung Merapi memuntahkan abu vulkanik terlihat di Cangkringan, Yogyakarta, (1/6). Gunung Merapi kembali meletus mengeluarkan abu mencapai ketinggian sekitar 6 kilometer (4 mil) dan berlangsung dua menit. (AP Photo/Slamet Riyadi)

Liputan6.com, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar ke arah hulu kali Gendol pada Jumat (23/11).

"Guguran lava sebanyak empat kali mengarah ke bukaan kawah, hulu kali Gendol," menurut BPPTKG di akun Twitter resminya pada Minggu (25/11/2018) dilansir Antara.

BPPTKG juga menjelaskan jarak luncur guguran lava pijar pada Jumat (23/11) pukul 19.05 WIB maksimal 300 meter.

Intensitas guguran rendah dengan potensi material yang kecil sehingga belum membahayakan penduduk.

Seiring dengan pertumbuhan kubah lava, BPPTKG menyebutkan, guguran lava mulai terjadi pada 22 Agustus 2018 dan dominan mengarah ke barat laut, namun saat itu masih dalam area kawah.

Berdasarkan data pengamatan aktivitas Gunung Merapi periode 16-22 November 2018, volume kubah lava per 21 November 2018 sebesar 308.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 2.600 meter kubik per hari. Pertumbuhan sedikit lebih tinggi dari pekan sebelumnya.

BPPTKG Yogyakarta juga memantau aktivitas kegempaan Gunung Merapi dan mencatat 28 kali gempa Hembusan (DG), dua kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), dua kali gempa Fase Banyak (MP), 261 kali gempa Guguran (RF), 21 kali gempa Low Frekuensi (LF) dan empat kali gempa Tektonik (TT).

Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.

Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan oleh BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Masyarakat di kawasan Gunung Merapi diimbau tetap beraktitivitas seperti biasa dan diperbolehkan menyaksikan aktivitas guguran lava dalam jarak aman, tiga kilometer dari puncak.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya