Warga Pesisir Diimbau Waspada Dampak Fenomena Supermoon

Ketinggian gelombang berpotensi lebih tinggi dari normalnya karena gelombang tinggi masih berpeluang terjadi. Dengan demikian, warga di pesisir selatan Cilacap diimbau untuk waspada.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2019, 00:02 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2019, 00:02 WIB
Bulan Purnama Penuh
Foto yang diambil pada tanggal 01 Januari 2018 ini menunjukkan "supermoon" yang muncul di langit malam, sebuah fenomena alam yang sudah tidak pernah terlihat lagi dalam 36 tahun. (Boris Horvat/AFP)

Liputan6.com, Cilacap - Warga pesisir selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diimbau untuk mewaspadai pasang maksimum air laut saat fenomena Supermoon pada tanggal 9 sampai 22 Januari 2019.

"Fenomena 'supermoon' terjadi ketika posisi 'perigee' atau jarak terdekat bulan terhadap bumi yang disertai dengan bulan purnama," kata pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan, Jumat (18/1/2019).

Menurut dia, fenomena tersebut akan memengaruhi kondisi pasang maksimum air laut sehingga dapat mengganggu aktivitas transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau warga pesisir selatan Kabupaten Cilacap untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut yang berbarengan dengan fenomena Supermoon.

"Apalagi hingga saat sekarang, gelombang tinggi masih berpotensi di wilayah perairan selatan Cilacap hingga Yogyakarta dan Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta. Dalam hal ini, tinggi gelombang maksimum dapat mencapai 4 meter," katanya dilansir Antara.

Sementara untuk pasang maksimum air laut, kata dia, pada tanggal 19 Januari diprakirakan mencapai 1,9 meter pada pukul 19.00 WIB, tanggal 20 Januari mencapai 2 meter pada pukul 20.00 WIB, tanggal 21 Januari mencapai 2 meter pada pukul 20.00-21.00 WIB.

Selanjutnya pada tanggal 22 Januari diperkirakan mencapai 2,1 meter pada pukul 21.00-22.00 WIB, tanggal 23 Januari mencapai 2,1 meter pada pukul 22.00 WIB, tanggal 24 Januari mencapai 2 meter pada pukul 22.00-23.00 WIB, dan seterusnya berangsur turun.

"Jadi, dengan adanya pasang maksimum yang dipengaruhi fenomena 'supermoon', ketinggian gelombang berpotensi lebih tinggi dari normalnya karena gelombang tinggi masih berpeluang terjadi. Dengan demikian, warga di pesisir selatan Cilacap diimbau untuk waspada," tegas Rendi.

Waspada Banjir Rob

Menikmati Keindahan Supermoon dari Berbagai Negara di Dunia
Pemandangan ketika pesawat terbang melintasi supermoon di Hong Kong, Rabu (31/1). (AP Photo / Kin Cheung)

Dalam kesempatan terpisah, Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan, pihaknya telah meminta seluruh warga dari enam kecamatan yang berada di pesisir selatan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya banjir air pasang (rob), gelombang tinggi, angin kencang, dan sebagainya.

Menurut dia, enam kecamatan tersebut terdiri atas Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Kesugihan, Adipala, Binangun, Nusawungu, dan Kampung Laut.

"Enam kecamatan itu rawan rob, gelombang tinggi, dan sebagainya, sehingga selalu kami pantau dan masyarakatnya diminta untuk waspada," katanya.

Disinggung mengenai banjir yang menggenangi sejumlah wilayah Cilacap, dia mengatakan banjir yang melanda Desa Mujur Lor dan Gentasari, Kecamatan Kroya, mulai surut seiring dengan dibukanya saluran air yang tersumbat sampah.

Sementara untuk penanganan tanggul jebol yang menyebabkan banjir di Kecamatan Nusawungu, kata dia, akan dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak dengan mendatangkan alat berat ke lokasi.

"Kemarin baru dilakukan penanganan darurat oleh masyarakat," dia menandaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya