Empat Siswa SMP di Takalar Keroyok Petugas Kebersihan Sekolah

Yang lebih parah, aksi brutal itu dibantu salah satu orangtua murid.

oleh Fauzan diperbarui 11 Feb 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2019, 15:00 WIB
Petugas kebersiahan SMPN 2 Galesong Selatan saat melapor ke pihak kepolisian (Istimewa/Fauzan)
Petugas kebersiahan SMPN 2 Galesong Selatan saat melapor ke pihak kepolisian (Istimewa/Fauzan)

Liputan6.com, Takalar - Faisal Daeng Pole (38), petugas kebersihan sekaligus satpam yang bekerja di SMP Negeri 2 Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dikeroyok oleh seorang orangtua siswa dan empat orang siswa. Orangtua siswa itu adalah Muhammad Rasul Daeng Sarrang (48), sementara empat orang siswa yang ikut mengeroyok adalah NRD (12), MRA (12), MI (12) dan MAK (12). 

Pengeroyokan ini terjadi pada Sabtu, (9/2/2019 siang), saat jam pulang sekolah. Saat itu Faisal yang sedang membersihkan halaman sekolah tiba-tiba diteriaki dengan ucapan yang tidak pantas oleh sekelompok siswa.

"Jadi pada saat itu korban sedang memungut sampah di luar kelas, kemudian ada siswa sebanyak lima orang teriak kepada dia dengan ucapan pegawai anjing, pegawai najis," kata Aiptu Mustakim, Kasubag Humas Polres Takalar saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (11/2/ 2019).

Karena tidak terima, Faisal pun langsung memukul salah seorang siswa dengan menggunakan tangannya. Siswa yang dipukul itupun pulang dan melapor kepada ayahnya.

"Karena diteriaki dengan  ucapan yang tidak pantas seperti itu, Faisal pun spontan memukul MI (12). MI ini menangis dan pulang melapor kepada bapaknya kalau dia dipukul oleh Faisal," jelas Mustakim.

Mustakim menjelaskan, Ayah MI yang tahu anaknya dipukul pun langsung naik pitam. Tanpa berpikir panjang ia bergegas menemui Faisal untuk membuat perhitungan.

"Setibanya di sekolah, Ayah MI ini kemudian memerintahkan anaknya bersama tiga orang temannya untuk mengeroyok Faisal," imbuhnya

Empat orang siswa itu kemudian benar-benar mengeroyok Faisal, bahkan salah seorang diantaranya menggunakan gagang sapu yang terbuat dari besi untuk memukul kepada Faisal. Setelah itu Muhammad Rasul juga ikut memberikan bogem mentah kepada Faisal sebanyak lima kali.

"Kepada korban ini berdarah karena dipukul oleh siswa menggunakan gagang sapu dari besi. Orangtua siswa juga ikut memukul," jelas Mustakim.

Hingga saat ini kasus penganiayaan ini masih ditangani oleh pihak Polsek Galesong Selatan. Mustakim menyebutkan bahwa kedua belah pihak akan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

"Ada upaya damai antara kedua belah pihak sehingga kami belum melakukan penahanan kepada para pelaku pengeroyokan," dia memungkasi.

 

Saksikan video menarik pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya