Semangat Jo! Salam Pagi dari Kuala Jengki

Hari masih pagi, ketika sejumlah perahu motor nelayan bergerak merapat ke salah satu aliran sungai yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Kuala Jengki’.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 11 Mar 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2019, 06:00 WIB
Geliat Pagi di Kuala Jengki
Geliat pagi di Kuala Jengki (Liputan6.com / Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Kota Manado dilintasi sejumlah sungai yang menjadi berkah, meski sesekali mengantar musibah. Tak hanya berpotensi banjir, sungai-sungai di Manado juga menjadi sandaran perekonomian warga.

Aktivitas warga di sungai khususnya pada pagi tetap menjadi perhatian di tengah laju pembangunan kota Manado. Selalu menarik melihat geliat pagi di sini.

Syahdan, hari masih pagi ketika sejumlah perahu motor nelayan bergerak merapat ke salah satu aliran sungai yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Kuala Jengki’.

Mereka adalah nelayan yang baru saja pulang melaut, membawa hasil tangkapan beragam jenis ikan. Kuala Jengki ini posisinya cukup strategis. Di sebelahnya terdapat sebuah pasar tradisional yakni Pasar Bersehati Manado.

“Hasil tangkapan ikan langsung kami pasarkan di sini,” ujar Jack, salah satu nelayan yang ditemui di Pasar Bersehati Manado, Kamis, 07 Maret 2019.

Sebagai salah satu urat nadi perenomian mikro di Manado, Pasar Bersehati seolah tak pernah tidur. Sejak subuh, aktivitas kian ramai. Transaksi antara nelayan dengan pedagang ikan mewarnai beragam kegiatan di sana.

Selain keberadaan Pasar Bersehari, di Kuala Jengki juga terdapat pelabuhan kecil yang melayani rute kapal dan perahu menuju sejumlah pulau seperti Bunaken dan Manado Tua.

“Setiap pagi selalu ramai, karena banyak warga dan wisatawan yang berkunjung ke Bunaken atau Manado Tua serta pulau lainnya,” ujar Nelson, pemilik perahu motor yang berpangkalan di Pelabuhan Kuala Jengki.

Semangat, jo! semangat pagi dari Kuala Jengki.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya