Menakar Rustriningsih Efek di Pilpres 2019

Pada zaman Rustriningsih memimpin PDIP Kebumen sekaligus menjadi bupati, Kebumen adalah basis merah. Masa keemasan PDIP Kebumen terjadi pada masa ini

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 18 Mar 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 14:00 WIB
Deklarasi pemenangan Pason 02 Prabowo-Sandi di Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Gerindra Kebumen/Muhamad Ridlo)
Deklarasi pemenangan Pason 02 Prabowo-Sandi di Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Gerindra Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno optimis paslon nomor urut 02 dalam Pilpres 2019 itu akan menang di Kebumen, Jawa Tengah, sebagaimana Paslon Sudirman Said-Ida Fauziyah yang unggul suara di kabupaten berslogan Beriman ini dalam Pilgub 2018 lalu.

Optimisme ini bertambah setelah bergabungnya beberapa tokoh lokal yang bergabung dalam barisan pemenangan Prabowo-Sandi. Terbaru adalah, Bibit Waluyo dan Rustriningsih.

Dua tokoh mantan pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah itu hingga saat ini diyakini masih memiliki pengaruh besar di Jawa Tengah. Karenanya, tak hanya Kebumen, BPN Prabowo-Sandi optimis menang di Jawa Tengah yang sebelumnya dikenal sebagai kandang banteng alias PDIP.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kebumen, Agung Prabowo mengatakan kemenangan paslon Sudirman Said-Ida Fauziyah pada Pilgub Jateng 2018 lalu bisa menjadi barometer kuatnya pengaruh Rustriningsih di Kebumen dan Jawa Tengah barat selatan.

Menurut dia, di Kebumen dan Jawa Tengah bagian barat, jaringan Rustri masih solid. Bergabungnya Rustriningsih sekaligus bakal menggeret gerbong PDIP, baik kader kultural maupun struktural. Secara tak langsung, kekuatan PDIP sebagai motor pengusung Jokowi-Ma’ruf akan berkurang.

Faktor Rustriningsih diyakini juga akan membuat jaringan relawan di pesisir selatan semakin kuat menjelang Pilpres 2019. Pasalnya, pengaruh Rustri juga akan membuat beberapa Ormas besar dan komunitas yang semula mendukung Jokowi-Ma’ruf bakal berubah halauan mendukung Prabowo-Sandi.

"Adapun efek atas bergabungnya tokoh-tokoh itu ya, tentu kita yakini, pasti akan ada efek positifnya. Diakui atau tidak, Bu Rustri itu menyasarnya ya, wilayah yang basis merah lah ya. Kansnya beliau ini juga masih memiliki jaringan yang masih solid ya," ucap Agung beberapa waktu lalu.

Keyakinan bahwa Prabowo akan menang di Kebumen juga bertambah menilik leluhur Prabowo yang merupakan keturunan Banyumas dan Kebumen yang terhitung satu rumpun. Identitas Prabowo sebagai orang “Banyumasan” diyakini bakal mendongkrak suaranya dalam Pilpres 2019 esok.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Zaman Keemasan PDIP di Kebumen

Ilustrasi – Relawan dalam Pilpres 2019. (Foto: Liputan6.com/Gerindra Kebumen/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Relawan dalam Pilpres 2019. (Foto: Liputan6.com/Gerindra Kebumen/Muhamad Ridlo)

Agung menilai, fakta bahwa beberapa anggota DPRD Kebumen yang berasal dari PDIP terjerat kasus hukum juga akan meringankan langkah BPN memenangkan paslon 02. Sebabnya, PDIP Kebumen tak bisa bergerak maksimal karena diisi dengan nama-nama baru yang belum teruji di lapangan.

"Bagaimana pun, para inkamben anggota DPRD yang tersandera kasus hukum tidak akan leluasa melakukan kerja-kerja pemenangan," ucapnya.

Dia mentarget, Prabowo-Sandi akan memenangi suara Pilpres 2019 di Kebumen dengan angka 60 persen. Keyakinan ini juga ditopang dengan semakin ketatnya persaingan perebutan kursi di DPRD Kebumen.

Agung mengakui, pada zaman Rustriningsih memimpin PDIP Kebumen sekaligus menjadi bupati, Kebumen adalah basis merah. Masa keemasan PDIP Kebumen terjadi pada masa ini.

Akan tetapi, perlahan suara PDIP terkikis. Bahkan, pada Pemilu 2014, meski masih menjadi partai dengan kursi terbanyak di DPRD Kebumen, jumlahnya hanya sembilan kursi. Adapun Gerindra, berhasil menempel ketat dengan jumlah tujuh kursi.

"Gerakan sudah dimulai. Sifatnya penetrasi langsung ke komunitas-komunitas," Agung menerangkan.

Sekretaris DPC PDIP Kebumen, Bambang Trisakti pun mengakui, bagaimana pun ada pengaruh bergabungnya Rustriningsih ke kubu Prabowo-Sandi. Akan tetapi, menurut dia pengaruhnya tak sesignifikan dibanding pada Pilgub Jateng 2018 lalu.

Bambang menilai, kemenangan Sudirman Said-Ida Fauziyah di Kebumen pada Pilgub 2018 lalu lebih banyak lantaran ditopang oleh bergabungnya PKB yang mampu menggerakkan ormas yang identik dengan partai tersebut.

Faktor PKB dan NU

Kirab api cinta Jokowi-Maruf di Benteng Van Der Wijk, Kebumen, Jawa Tengah(Foto: Liputan6.com/PDIP Kebumen/Muhamad Ridlo)
Kirab api cinta Jokowi-Maruf di Benteng Van Der Wijk, Kebumen, Jawa Tengah(Foto: Liputan6.com/PDIP Kebumen/Muhamad Ridlo)

Kekuatan PKB, NU dan beberapa lembaga otonom di bawahnya, seperti Muslimat, Fatayat, Ansor dan Banser mampu mendongkrak suara Sudirman-Ida di Kebumen.Kondisi ini, tentu berbeda pada Pilpres 2019 nanti. Sebab, PKB menjadi salah satu pengusung Jokowi-Makruf pada kontestasi lima tahunan ini. NU, sebagai ormas terbesar juga cenderung mendukung Jokowi-Makruf.

"Jaringan pesantren di Kebumen juga pasti mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Ditambah lagi faktor Pak Ma’ruf," ucap Bambang.

Ia juga menampik ada kader PDIP struktural yang bergabung ke kubu BPN Prabowo-Sandi. Ia bisa memastikan itu setelah DPC PDIP menggelar rapat intensif kerja-kerja pemenangan Jokowi-Ma’ruf di Kebumen.

"Kader PDIP Kebumen Solid," dia menegaskan.

Menurut Bambang, memang sempat ada selentingan kabar beberapa kader PDIP ke gerbong Prabowo-Sandi. Tetapi, setelah diklarifikasi, hasilnya, semuanya berkomitmen memenangkan PDIP dan Jokowi-Ma’ruf.

"Ada yang berusaha mengadu domba. Kalau kita sekarang lebih mengintensifkan komunikasi agar semakin erat dan solid," ucapnya.

Bambang mengklaim, saat ini caleg PDIP banyak dipasang sosok fighter (petarung). Meski terhitung muka baru, akan tetapi loyalitas dan militansinya tak perlu diragukan. Secara finansial, para caleg ini disebut juga tak bergantung kepada partai atau pihak lain.

Majunya para petarung baru ini diyakini bakal mendongkrak perolehan suara PDIP di Kebumen untuk menembel suara yang sempat anjlok pada 2014. Generasi baru ini disebut juga sudah lepas dari bayang-bayang masa lalu.

"2014 itu kan Ketua DPC nya Mas Aan. Itu adiknya Mbak Rustri," dia mengungkapkan.

Menilik perubahan yang terjadi, ia pun yakin Jokowi-Ma’ruf akan memenangkan Pilres 2019. Bahkan, ia mentarget suara 65 persen untuk kemenangan Jokowi-Ma’ruf di Kebumen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya