Restu Gus Dur Untuk Jokowi Saat Masuk Politik

KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah merestui Jokowi sebagai pasangan calon wali kota Solo ketika terjadi konflik internal PKB Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 04 Mei 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2019, 16:00 WIB
Gus Dur dan Jokowi
Gus Dur bertemu dengan Jokowi saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.(Dok Blontank Poer)

Liputan6.com, Solo Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah memberikan restu kepada Jokowi yang berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo pada Pilkada 2005 silam. Dukungan itu muncul karena seluruh pengurus anak cabang (PAC) dan seluruh ranting Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Solo tidak sepakat dengan kebijakan pimpinannya yang justru mendukung pasangan calon lain.

Mantan Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah, Husein Syifa mengisahkan konflik internal melanda DPC PKB Solo pada Pilkada Solo 2005. Gara-gara konflik tersebut muncul tiga kubu yang saling berlawanan dalam mendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo.

“Ketua DPC PKB Solo secara resmi masuk dalam koalisi yang mendukung mantan Wali Kota Solo Slamet Suryanto. Sedangkan Ketua Dewan Syuro PKB Solo mendukung pasangan Achmad Purnomo-Istar,” kata dia kepada Liputan6.com, 3 Mei 2019.

Menurut Husein keputusan dua pimpinan yang berbeda itu diproter oleh semua pengurus anak cabang (PAC) PKB Solo dan memperoleh dukungan para pengurus tingkat ranting. Pasalnya, berdasarkan aspirasi dari para pendukung dan pengurus di bawah itu menginginkan dukungan tidak berikan kepada dua pasangan calon tersebut.

“Adanya persoalan itu, saya bertugas menkomunikasn dan memohonkan restu dari Gus Dur, Mbah Dur (KH Abdurrahman Chudlory) dan Mbah Durrohim (KH Abdurrohim) Ketua PCNU Solo bahwa seluruh kader Gus Dur di semua tingkatan PAC PKB di Solo memilik dan mendukung pasangan Jokowi-Rudy,” ucap Huesinyang juga pengurus Konsorsium Kader Gus Dur.

Restu Gus Dur

Jokowi Direstui Gus Dur
Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo sedang bersalaman dengan para ASN di lingkungan Pemkot Solo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Husein mengatakan bahwa Gus Dur menyetujui dan merestui adanya masukan dari para pengurus PAC dan kader PKB Solo. Semua keputusan dikembalikan kepada para pendukungnya di Solo. “Karena Gus Dur menyerahkan keputusan kepada pendukung PKB di Solo, setelah itu direstui Gus Dur dukungan kepada Jokowi-Rudy,” ungkapnya.

Setelah itu, lanjut dia, seluruh pengurus PAC dan pengurus ranting PKB Solo menggelar deklarasi dukungan kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Jokowi-Rudy di Hotel Quality Solo pada Minggu, 22 Mei 2005. “Dalam deklarasi itu Mas Jokowi-Pak Rudy ikut hadir,” ujar dia.

Mendapat dukungan dari para pengurus dan kader PKB membuat PDIP tidak hanya merasa sendiri dalam mendukung pasangan Jokowi-Rudy. Bahkan, dalam Pilkada serentak pada tanggl 27 Juni 2005 itu pasangan Jokowi-Rudy berhasil mengungguli pasangan suara pasangan calon wali kota lainnya.

“Berkat dukungan dari para pengurus dan kader PKB, pasangan Jokowi-Rudy menang. Padahal saat tu persaiangan cukup ketat dan selisihya juga tidak begitu banyak dengan pasangan Achmad Purno-Istar. Selanjutnya disusul dengan perolehan suara Hardono-Dipokusumo dan terakhir mantan wali kota, Slamet Suryanto,” sebutnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya