Konsumsi Avtur Pertamina Sumbagsel Turun 40 Persen Jelang Lebaran

BBM avtur untuk pesawat terbang di Sumbagsel mengalami penurunan yang cukup drastis.

oleh Nefri Inge diperbarui 31 Mei 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 09:00 WIB
Konsumsi Avtur Pertamina Sumbagsel Menurun 40 Persen Jelang Lebaran
Konsumsi BBM avtur pesawat terbang di Sumbagsel mengalami penurunan 40 persen (Dok. Humas Batik Air / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Tingginya kebutuhan transportasi darat dibandingkan transportasi udara, membuat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mengalami penurunan cukup tajam.

Menurut General Manager Pertamina MOR II Sumbagsel, Primarini, konsumsi BBM avtur untuk angkutan pesawat terbang menurun 40 persen dibandingkan lebaran tahun.

“Kalau tahun lalu konsumsi bisa mencapai 400 KL per harinya. Namun sejak awal tahun sudah mulai turun,” ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (29/5/2019).

Penurunan konsumsi BBM avtur di Sumbagsel jauh lebih banyak dibandingkan secara nasional. Jika dibandingkan 2019, rata-rata normal atau Daily Objective Throughput (DOT) turun sebesar 12,8 persen.

Merosotnya kebutuhan BBM avtur di Sumbagsel, karena tahun lalu, pasokan avtur memang meningkat jelang perhelatan Asian Games 2018.

“Memang tahun lalu lebih banyak pasokannya karena even Asian Games 2018, jadi persentase penurunnya terlihat lebih besar. Padahal, jika tidak ada even ini, penurunan BBM avtur di Sumbagsel sama se-nasional,”katanya.

Hal ini berbeda dibandingkan konsumsi BBM jenis Gasoline, seperti Premium, Pertalite, Pertamax yang diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 18 persen.

Konsumsi BBM Gasoline di hari biasa berada di angka 7.500 KL per hari. Namun saat arus mudik diperkirakan tembus 8.900 KL per hari se-Sumbagsel.

Sedangkan untuk konsumsi BBM jenis Gasoile seperti Solar dan Pertamax Dex berada di angka stagnan, yaitu sekitar 4.500 KL per hari.

“Mengantisipasi stok BBM di Sumbagsel, kita sudah menyediakan 2 unit mobil tanki 15 KL. Ada juga motoris yang dioperasionalkan di di Bandar Lampung dan Palembang,” ungkapnya.

Untuk di Sumsel, Pertamina menyiagakan 473 SPBU regular yang buka selama 24 jam. Namun ada beberapa SPBU yang tidak beroperasional penuh, karena pertimbangan keamanan di kawasan tersebut.

 

 

Produksi BBM Pertamina

Konsumsi Avtur Pertamina Sumbagsel Menurun 40 Persen Jelang Lebaran
Kilang Pertamina RU III di Sungai Gerong Plaju Palembang (Dok. Humas Pertamina Sumbagsel / Nefri Inge)

BBM Motoris sendiri dioperasionalkan di jalur-jalur mudik dan kemacetan, dengan membawa BBM kemasan. Di Bandar Lampung ada 15 unit motoris dan 5 unit motoris di Kota Palembang.

Pasokan LPG Pertamina juga sudah disebar ke agen se-Sumsel, yaitu 300 agen LPG PSO dan 55 agen Non PSO.

GM Pertamina RU III Plaju Yosua IM Nababan memastikan, produksi BBM di pabrik RU III Plaju beroperasi dengan baik, untuk mendukung pasokan BBM terutama di masa lebaran.

“Di bulan Juli 2019 kita mempertahankan produksi sekitar 275 MB dengan coverage 15 hari, untuk Biosolar cukup tinggi, sekitar 230 MB untuk coverage 8 hari,” ujarnya.

BBM Gasoline jenis Pertamax yang biasa digunakan para pemudik juga diproduksi dari bulan Mei hingga Juni 2019 mendatang, sebanyak 64 MB dengan coverage 10 hari.

Diakuinya untuk pasokan BBM Avtur yang digunakan untuk angkutan pesawat terbang, tidak terlalu banyak. Bahkan produksinya hanya sektiar 70 MB, dan ini diprediksi bisa memenuhi kebutuhan pemasaran Pertamina Sumsel, yang juga disuplai dari luar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya