Dramatis, Selamatkan Keluarga Malah Dua Tenggelam

Dua anggota keluarga, Supriyanto (39 th) dan Arya Wijaya Kusuma (16 th) berupaya menolong Fauzan yang terancam bahaya tenggelam di pantai selatan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 07 Jun 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2019, 14:00 WIB
Ilustrasi- - Pencarian korban tenggelam di perairan selatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi- - Pencarian korban tenggelam di perairan selatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Keganasan ombak laut kidul, Kebumen, Jawa Tengah kembali makan korban. Kamis, 6 Juni 2019, dua wisatawan hilang tenggelam di Pantai Suwuk Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring.

Keganasan ombak laut selatan Kebumen kondang seturut meningkatnya popularitas pantai-pantai wisatanya tak cukup untuk membuat wisatawan jera. Mereka tetap saja mandi di pinggiran pantai, meski pengumuman larangan mandi di laut terpasang di mana-mana.

Lazimnya keluarga yang tengah menikmati kebersamaan lebaran, satu keluarga asal Desa Purwodadi Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen berwisata ke Pantai Suwuk, Kebumen.

Tentu tak ada firasat, hari itu akan berakhir pedih dengan hilangnya dua anggota keluarga akibat tenggelam digulung ombak selatan.

Sore menjelang ketika salah satu anggota keluarga, Fauzan Izni bermain di pinggiran pantai. Nampaknya ia terlampau ke tengah dan tak sadar ketika sebuah ombak tinggi menghantam dan langsung menyeretnya.

Dua anggota keluarga lainnya, Supriyanto (39 th) dan Arya Wijaya Kusuma (16 th) berupaya menolong Fauzan yang terancam bahaya tenggelam di pantai selatan. Sayangnya, dua orang terakhir ini justru turut terseret ombak dan menjadi korban tenggelam pantai selatan yang dikenal ganas.

Adapun korban tenggelam pertama, Fauzan, justru selamat. Ia berhasil diselamatkan oleh tim SAR yang bertugas di pantai wisata tersebut.

 

Pencarian

Ilustrasi- - Pencarian korban tenggelam di perairan selatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi- - Pencarian korban tenggelam di perairan selatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

"Satu selamat, dua orang sampai pagi ini masih dalam pencarian,” kata Komandan Basarnas Pos SAR Cilacap, Moelwahyono, Jumat, 7 Juni 2019.

Usai mendapat laporan, tim SAR gabungan segera mencari keberadaan dua korban. Pencarian bahkan dilakukan hingga malam hari. Tetapi, dua korban belum berhasil ditemukan.

Pagi ini tim SAR gabungan melakukan penyisiran darat. Penyisiran dilakukan empat kilometer ke arah timur lokasi kejadian. Ada pun ke sisi barat, petugas akan memantau dari atas perbukitan Karangbolong.

"Kemudian ke arah barat, karena kontur perbukitan di Karangbolong kita pemantauan lah," dia menjelaskan.

Moelwahyono mengemukakan, penyisiran air tak bisa dilakukan. Sebab, ombat laut selatan sedang tinggi dan justru membahayakan tim SAR jika memaksakan menyisir dengan perahu. Selain melakukan penyisiran, tim SAR gabungan juga memberitahu kelompok nelayan untuk segera melapor jika menemukan korban di tengah laut.

Sebelumnya, Kasubbag Humas Polres Kebumen, Kompol Suparno mengklaim telah mengintensifkan patroli di pantai-pantai wisata sepanjang pesisir selatan Kebumen untuk mengantisipasi korban jiwa yang sealu terjadi pada libur lebaran.

Simak video pilihan berikut:

 

Pencegahan

Pemasangan spanduk larangan mandi di pantai. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Pemasangan spanduk larangan mandi di pantai. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Suparno mengatakan tim gabungan pengamanan wisata pantai telah mensosialisasikan larangan mandi di pantai Kebumen, baik dengan pencegahan langsung lewat patroli, pengeras suara maupun melalui spanduk atau papan pengumuman larangan mandi di pantai.

“Itu, untuk petugas yang dari personel, gabungan TNI-Polri, itu sudah ada. Kemudian ada Sat Polair. Kemudian bersama dengan personel SAR. Baik melalui pengeras suara, tulisan, maupun langsung itu kan sudah disampaikan,” kata Suparno.

Sayangnya, tetap saja ada wisatawan yang membandel dengan tetap mandi di laut. Sementara, dengan jumlah personel yang terbatas, petugas tak bisa mengawasi sepanjang pantai wisata. Akibatnya, kembali terjadi korban jiwa.

Kebanyakan korban pantai wisata di Kebumen adalah penduduk yang rumahnya tak berdekatan dengan pantai. Mereka tak menyadari bahaya pantai Kebumen yang sebagiannya berimpitan langsung dengaan cekungan atau palung pantai.

“Masyarakat yang mandi di laut itu kan masyarakat yang pada umumnya yang jauh dari laut itu kan tidak tahu itu kalau pantainya itu ada yang langsung palung,” ujarnya.

Selain mengimbau langsung di pantai wisata dengan patroli dan papan pengumuman, Kepolisian Kebumen juga bekerja sama dengan media massa, baik cetak, televisi lokal dan radio lokal untuk mensosialisasikan larangan mandi di pantai.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya