Ransel Topeng Panji Jadi Kerajinan Ikonis Gunungkidul

Ransel topeng panji juga dirancang mengikuti tren fesyen.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 24 Jul 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2019, 05:00 WIB
Ransel Topeng Panji
Sekelompok mahasiswa UNY merancang ransel kulit berbentuk topeng panji sebagai cinderamata ikonis Gunungkidul (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta Gunungkidul terkenal dengan beragam kerajinan yang bisa ditemukan di sejumlah kecamatannya. Salah satu kerajinan yang dikenal sampai ke luar negeri adalah kerajinan topeng panji kayu batik Desa Wisata Bobung, Kecamatan Patuk.

Topeng bermata sipit dengan hidung mancung ini menjadi ciri khas topeng panji. Topeng ini diproduksi massal di daerah itu, bahkan hampir setiap rumah membuatnya. Setiap pergelaran bersih desas, topeng panji digunakan sebagai atribut tari.

Sayangnya, topeng panji yang diproduksi hanya bernilai estestis karena sekadar menjadi hiasan dinding. Hal itu membuat sejumlah mahasiswa UNY beride untuk mengemas topeng panji menjadi oleh-oleh khas Gunungkidul yang bernilai fungsi.

Lilik Nurkhamid dan Andi Siyam Mawardi (Prodi Pendidikan Seni Rupa), Najla Ifa Mumtaza (Prodi Pendidikan Akuntansi), Anggi Fatika Sari (Prodi Pendidikan Kimia), serta Nadhila Hibatul Nastikaputri (Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia) merancang tas ransel kulit berbentuk topeng panji yang dapat menjadi alternatif cinderamata bagi wisatawan. Mereka menamakan produknya Ratopanji yang merupakan kependekan dari ransel topeng panji.

"Selain menciptakan peluang usaha, pembuatan Ratopanji juga memperkenalkan kerajinan ikonis Gunungkidul yang berestetika kepada masyarakat luas," ujar Lilik, beberapa waktu lalu.

Bahan tas berupa kulit sapi tersamak diperoleh dari Imogiri, Bantul. Cara membuat tas ini dimulai dengan membuat pola tas memakai kertas duplek dan memotongnya. Lalu, pola ditempelkan pada kain PU faux leather dan dipotong sesuai pola.

Setelah itu, tempelkan pola pada kulit sapi lalu potong sesuai pola. Topeng panji digambar pada kulit sapi lalu ditatah sesuai pola. Kain beludru sebagai pelapis tas bagian dalam dipotong sesuai pola tas, kemudian satukan pola tas pada kain PU faux leather dengan kain beludru.

Pola-pola dijahit menjadi satu kesatuan yang utuh, resleting dan gendongan pada tas dipasang. Setelah itu memasuki proses finishing dan pengecekan produk, Ratopanji dikemas dan produk siap dipasarkan.

"Tidak hanya menjual fungsi tas, ransel topeng panji juga dirancang mengikuti tren fesyen," ucapnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya