Elegi Pembongkaran TESDA, Monumen Air Kebanggaan Banyumas

Desember 2018 lalu, TESDA diresmikan. Namun kini, bangunan itu dibongkar untuk pembangunan jembatan jalan tembus Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 07 Agu 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 00:00 WIB
TESDA dibongkar untuk pembangunan jembatan jalan tembus Jalan Soedirman-Jalan Gerilya, Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
TESDA dibongkar untuk pembangunan jembatan jalan tembus Jalan Soedirman-Jalan Gerilya, Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purwokerto - Kondisi Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) di pinggir sungai Kranji, Purwokerto itu porak poranda. Dua alat berat mengeruk dan meratakan taman edukasi para pejuang pelestarian sungai di Banyumas.

Padahal, bangunan ini baru berusia delapan bulan. Desember 2018 lalu, TESDA diresmikan. Namun kini, bangunan itu dibongkar untuk pembangunan jembatan jalan tembus Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Bagi warga, TESDA tak sekadar bangunan. TESDA adalah monumen yang menggambarkan betapa masyarakat sungai Banyumas dan pemerintah sekata dan saling mendukung untuk pengelolaan sumber daya air.

Terlebih, proyek mercusuar pelestarian sungai dan sumber daya air itu menelan anggaran negara cukup besar, sekitar Rp2 miliar. Pemerintah Daerah Banyumas, Pemprov Jateng, dan pusat sama-sama berkepentingan dalam TESDA.

Forum Masyarakat Peduli Sungai (FMPS) Kranji, Agus Dwi Jatmiko menyesalkan pembongkaran taman edukasi ini. Pembongkaran itu menunjukkan bahwa pemerintah daerah tak memiliki manajemen perencanaan yang baik saat hendak membangun.

Hanya seumur jagung, bangunan itu luluh lantak untuk kepentingan lebih besar, meski berjudul sama, kepentingan umum. Agus bilang mestinya pemerintah melibatkan masyarakat jika ada rencana pembongkaran.

Sebab, taman edukasi ini merupakan kebanggaan masyarakat Banyumas, terutama FMPS Kranji. Terlebih, bangunan ini menjadi barometer keberhasilan FMPS dalam pengelolaan dan kampanye pengelolaan sumber daya air.

 

Mercusuar Para Pelestari Sungai

Alat berat membongkar Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) di pinggir Sungai Kranji, Purwokerto, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Alat berat membongkar Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) di pinggir Sungai Kranji, Purwokerto, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

"Walaupun kami tahu tujuan pembangunan jalan tembus Sudirman sangat mendukung mengurangi kemacetan lalu lintas," ucapnya, Minggu, 4 Agustus 2019.

Agus dan anggota FMPS menengok FMPS Kranji pada Minggu. Tentu saja, ia prihatin dan kecewa. Pasalnya, sebelum pembongkaran tidak ada pemberitahuan dari pemerintah.

Dia menilai, pembongkaran TESDA, apa pun alasannya, adalah pemborosan. Hal itu juga menunjukkan bahwa tidak ada perencanaan yang baik saat pemerintah daerah hendak membangun.

"Dulu waktu peresmian kita diajak untuk ikut merawat, tapi kini sudah dihancurkan dan sama sekali tidak ada pemberitahuan," dia menuturkan.

FMPS Kranji sempat mengikuti lomba di tingkat karesidenan Banyumas dan Provinsi Jawa Tengah. Mereka berhasil meraih juara dua di tingkat provinsi. Sedangkan di tingkat karesidenan meraih juara satu.

"Targetnya kita mengikuti lomba tahun depan, kalau taman sudah tidak ada bagaimana bisa ikut lomba, kami berharap TESDA bisa dibangun kembali," ucap Waki Ketua FMPS Kranji, Wagino.

Soal pembongkaran TESDA ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Irawadi mengatakan pembangunan jalan tembus dan jembatan Sungai Kranji itu memang harus membongkar sejumlah bagian penting TESDA, seperti taman.

 

Penjelasan Pemerintah soal Pembongkaran TESDA

Aula TESDA yang juga berfungsi sebagai ruang pameran. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Aula TESDA yang juga berfungsi sebagai ruang pameran. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Akan tetapi, pemerintah tak hendak membongkar seluruh bagian TESDA dan meniadakan fungsi-fungsi TESDA, sebagaimana rencananya sebagai pusat edukasi sumber daya air. Bagian yang dibongkar hanya taman. Adapun bangunan utama, seperti aula, tetap utuh.

"Tidak semuanya dibongkar. Ini kan ada revitalisasi. Yang namanya revitalisasi, tujuannya agar lebih baik," ucap Irawadi, Senin, 5 Agustus 2019.

Irawadi menjelaskan, pembangunan jembatan di Sungai Kranji sekaligus satu paket dengan revitalisasi TESDA. Di TESDA, infrastruktur tambahan yang hendak dibangun adalah jalan.

Ia juga menampik tak berkomunikasi dengan FMPS. Sebab, dalam pameran pembangunan 2019 lalu, ia juga sempat berkomunikasi soal pembangunan jalan tembus, jembatan, dan revitalisasi TESDA.

"Saat ini yang sedang direvitalisasi adalah taman yang dibangun tahun 2017 di mana dibangun di atasnya jembatan ikon baru dan taman di bawahnya. Paving dan pohon nantinya akan digunakan lagi," dia menerangkan.

Sepanjang proyek revitalisasi, FMPS Kranji masih dapat menggunakan bangunan pertemuan lengkap dengan air mancur yang masih utuh di sebelah timur proyek. Dia menyebut, akhir tahun ini revitalisasi TESDA kelar.

"Insya Allah, akhir tahun ini selesai dan lebih fungsional sebagai taman. Tahun 2020 bisa memanfaatkan taman yang lebih indah dan multifungsi dibanding yang saat ini hanya berupa hamparan taman," dia berjanji.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya