Senyum Ponijem Usai Jakarta 'Blackout'

Ketika orang-orang masih sibuk mengkritik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bikin Jakarta blackout, kabar baik justru datang dari pelosok Banjarnegara.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 08 Agu 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2019, 18:00 WIB
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono menyerahkan bantuan saluran listrik gratis, program listrik murah bersubsidi. (Foto: Liputan6.com/Kominfo BNA/Muhamad Ridlo)
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono menyerahkan bantuan saluran listrik gratis, program listrik murah bersubsidi. (Foto: Liputan6.com/Kominfo BNA/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara - Padamnya listrik di Jakarta dan sejumlah wilayah Banten dan Jawa Barat benar-benar bikin kelimpungan. Jakarta lumpuh akibat ketiadaan pasokan listrik alias blackout.

Hingga kini, peristiwa Jakarta blackout yang terjadi pada Minggu, 4 Agustus 2019 itu masih saja dibicarakan. Bukan Indonesia namanya jika tak 'bergunjing', terutama di media sosial.

Misalnya saja soal KRL yang berhenti di tengah jalan. Pun dengan toko-toko dan mal yang tutup lantaran ketiadaan pasokan listrik.

Nah, ketika orang-orang masih sibuk mengkritik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bikin Jakarta blackout, kabar baik justru datang dari pelosok Banjarnegara. Sebanyak 40 keluarga miskin Banjarnegara memperoleh saluran listrik atau dastang gratis.

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono menyerahkan langsung bantuan pemasangan meteran listrik murah bersubsidi. Penyerahan bantuan secara simbolis itu diserahkan di aula Kecamatan Banjarnegara.

Paket pemasangan listrik gratis itu merupakan bantuan dari PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC), salah satu badan usaha milik Provinsi Jawa Tengah, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

"Bentuknya pemasangan 40 meteran listrik murah bersubsidi," ucap Budhi, dalam keterangannya, Rabu, 7 Agustus 2019.

Selain bantuan saluran listrik murah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu juga memberikan stimulan untuk perbaikan tujuh unit rumah tidak layak huni (RTLH). Tiap unit, mendapatkan Rp 10 juta. Total untuk perbaikan RTLH PT SPHC menganggarkan Rp148.800.000.

Ia nilai bantuan dana untuk pembangunan RTLH, yang diserahkan usai Jakarta blackout, sangat tepat. Hal itu menunjukkan bahwa dunia usaha bersama pemerintah berkomitmen untuk mengentaskan kemiskinan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Upaya Pengentasan Kemiskinan Jateng

Ilustrasi – RTLH di Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – RTLH di Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Pasalnya, pada tahun 2019 ini, jumlah RLTH di Banjarnegara masih 41.157 unit. Karenanya, penanganannya masih membutuhkan biaya yang besar.

"Dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemkab melakukan percepatan pembangunan infrastruktur jalan. Dan percepatan penanganan RTLH juga menjadi prioritas utama untuk diselesaikan," dia mengungkapkan.

Direktur PT SPHC, Muchammad Iqbal menjelaskan penerima manfaat saluran listrik murah tersebar di empat desa atau kelurahan di tiga kecamatan. Yakni, Desa Bojanegara dan Pringamba, Kecamatan Sigaluh, Kelurahan Argasoka, Kecamatan Banjarnegara, Kecamatan Sigaluh dan Desa Cendana, Kecamatan Madukara.

Manajemennya merespon permintaan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk turut membantu pengentasan kemiskinan. Ini dilakukan untuk percepatan pengentasan kemiskinan Jawa Tengah.

Dia menyebut tingkat Kemiskinan di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Tercatat sebanyak 14 kabupaten di Jawa Tengah dalam kategori kabupaten merah kemiskinan, salah satunya Kabupaten Banjarnegara.

"Salah satu misi kami adalah dengan program CSR perusahaan kami ingin berpartisipasi meningkatkan taraf hidup masyarakat Jawa Tengah melalui program bina lingkungan," jelasnya.

Iqbal menjelaskan, PT SPHC merupakan BUMD milik Provinsi Jawa Tengah yang bergerak di bidang pengelolaan Participating Interest (PI) Minyak Blok Cepu.

Seorang penerima manfaat program sambungan listrik gratis, Ponijem, tersenyum semringah. Meteran listrik gratis adalah hal yang sudah didamba sekian lama oleh warga Pringamba, Banjarnegara, ini.

Ponijem berprofesi sebagai petani. Penghasilan yang diperolehnya tak cukup untuk membeli saluran listrik sendiri. Ia beryukur bisa menerima bantuan sambungan listrik gratis.

"Saya terima kasih dan bersyukur sekali. Sudah lama saya menunggu-nunggu akhirnya bisa menikmati listrik sendiri," ucap Ponijem.

Tak kalah bahagia adalah, Sahono, warga Desa Cendana. Ponijem gembira rumahnya bakal terang benderang. Adapun Sahono bahagia lantaran rumahnya bakal direhab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya