Suhu di Gorontalo Capai Titik Terendah, Mengapa?

Suhu di Gorontalo tersebut merupakan suhu terendah yang tercatat selama 5 tahun belakangan ini.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 11 Sep 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2019, 22:00 WIB
Ilustrasi kedinginan. Foto: Idealist Revolution
Ilustrasi kedinginan. Foto: Idealist Revolution

Liputan6.com, Gorontalo - Entah mengapa setiap malam suhu di Provinsi Gorontalo tiba-tiba sangat dingin. Bahkan, dinginnya itu mencapai 17 derajat Celsius. Hal ini termasuk fenomena yang sangat jarang terjadi di Gorontalo.

Padahal, saat ini cuaca di Gorontalo ketika siang hari itu cuaca sangat panas dan terik. Hingga kini, hujan pun tak kunjung turun. Menurut salah seorang warga Gorontalo, Herman Thalib, baru kali ini ia merasakan cuaca malam hari begitu dingin.

"Memang terasa sekali dinginya, bahkan menjelang matahari terbenam dinginnya mulai terasa. Fenomena alam ini sudah dua malam terakhir saya rasakan dan puncak dinginya itu saat pagi hari," tuturnya Kepada Liputan6.com.

Fenomena ini pun menjadi buah bibir masyarakat dan menimbulkan spekulasi masyarakat Gorontalo. Bahkan, ada sebagian orang yang mengatakan bahwa ini merupakan tanda-tanda bahwa musim kemarau di Gorontalo akan berlanjut hingga tahun depan. Lantas apa yang membuat suhu di Gorontalo terasa begitu dingin saat malam dan pagi hari?

Menurut Forcaster On Duty (FOD), BMKG Gorontalo, Adelina Lumban Gaol, berdasarkan data Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin suhu terendah Gorontalo mulai terjadi hari Selasa, (10/9/2019) pukul 05.30 WITA. Suhu di Gorontalo saat itu mencapai 17 derejat Celsius.

Bahkan, suhu tersebut merupakan suhu terendah yang tercatat selama 5 tahun belakangan ini. "Fenomena suhu dingin saat musim kemarau disebabkan oleh adanya aliran massa udara dingin dan kering dari Benua Australia. Yang dikenal dengan aliran monsoon dingin Australia," kata Adelina.

Hal ini tentunya menyebabkan fenomena dry intrusion, yakni masuknya udara yang bersifat dingin dari Australia ke Indonesia. Hal ini karena Australia saat ini sedang mengalami musim dingin.

"Selain itu, pada musim kemarau, cuaca cerah dan atmosfer dengan tutupan awan sangat sedikit di wilayah itu. Hingga memaksimalkan pancaran panas bumi ke atmosfer pada malam hari, dan suhu permukaan bumi akan lebih rendah dan lebih dingin dari biasa," dia menambahkan.

"Ketika bumi melepaskan panas di malam hari, suhu di permukaan turun. Itu yang menyebabkan malam lebih dingin," Adelina menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya