Potret Aksi Kemanusiaan di Dunia Terekam di Yogyakarta

Pameran foto ini bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang isu-isu kemanusiaan global.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Okt 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2019, 08:00 WIB
MSF
Organisasi kemanusiaan medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas menggelar pameran foto bertema Aksi Kemanusiaan Lintas Batas. (liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Organisasi kemanusiaan medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas menggelar pameran foto bertema Aksi Kemanusiaan Lintas Batas. Potret aksi kemanusiaan dari seluruh dunia ini bisa dinikmati di Galeri IFI-Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Yogyakarta, pada 7 sampai 11 Oktober 2019.

Dalam kegiatan ini, pengunjung bisa masuk secara gratis dan melihat krisis-krisis kemanusiaan besar di seluruh dunia serta wajah-wajah profesional Indonesia yang berdedikasi menyumbangkan keahliannya melalui MSF. Foto-foto yang ditampilkan menyajikan gerak MSF dalam merespons Ebola, isu migran dan pengungsi, SAR di Laut Mediterania, konflik Gaza, serta aktivitas MSF di Indonesia.

"Pameran foto ini bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang isu-isu kemanusiaan global," ujar Daniel von Rège, direktur MSF Indonesia.

Ia juga berpendapat sebagai warga negara dunia yang kehidupannya semakin kompleks bisa memiliki tanggung jawab dan berpartisipasi untuk memberikan suara kepada mereka yang termarjinalkan.

Selain pameran foto, acara ini juga menghadirkan kampanye akses yang menampilkan perhiasan pil. Pengunjung dapat memakai perhiasan dan berswafoto untuk mendukung kampanye MSF.

MSF atau Dokter Lintas Batas didirikan di Paris pada 1971. Organisasi kemanusiaan internasional yang fokus pada bidang medis ini memberikan bantuan kepada orang-orang yang terkena wabah penyakit, konflik bersenjata, bencana alam atau buatan manusia, dan atau pengucilan dari perawatan kesehatan.

Aksi nyata di bidang kemanusiaan membuat MSF dianugerahi Nobel Perdamaian pada 1999.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya