Sungai Batanghari, Riwayatmu Kini

Kemarau yang berkepanjangan turut memengaruhi sungai itu sehingga menyebabkan air Sungai Batanghari defisit.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2019, 02:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 02:00 WIB
Sungai Batanghari Jambi
Suasana Jembatan Pedestrian yang melintasi Sungai Batanghari di Kota Jambi. (Dok. Istimewa/B Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Sungai terpanjang di Sumatera, Sungai Batanghari sejak sepuluh tahun terakhir terus mengalami pendangkalan dengan volume lumpur yang menyebar di dasar sungai mencapai 20 juta meter kubik.

"Sejak sepuluh hingga dua puluh tahun terakhir pendangkalan di Sungai Batanghari semakin pesat," kata Kepala Seksi Evaluasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Batanghari KLHK Jambi Yitno Yuwono di Jambi, Senin, 14 Oktober 2019, dilansir Antara.

Yitno menjelaskan, pendangkalan mencapai 20 juta meter kubik tersebut terjadi jika erosi yang terjadi di DAS tersebut per hektarenya mencapai 40 ton. Jika lebih dari 40 ton maka pendangkalan yang terjadi semakin besar.

Banyak hal yang menyebabkan pendangkalan di sungai itu, ujarnya. Salah satu yang sangat memengaruhi yakni perubahan kontur alam di mana banyak hutan-hutan di daerah itu yang telah beralih fungsi menjadi permukiman warga dan beralih menjadi perkebunan masyarakat.

Hal tersebut memicu terjadinya erosi dan menyebabkan pendangkalan sungai yang panjangnya sekitar 800 km itu, katanya.

Selain itu, kemarau yang berkepanjangan turut memengaruhi sungai itu sehingga menyebabkan air Sungai Batanghari defisit.

"Musim kemarau ini berpengaruh terhadap debit air, karena daerah resapan air kurang menyebabkan mata air banyak yang mati, dan cadangan air tanah juga berkurang," kata Yitno Yuwono.

Tidak heran jika memasuki musim kemarau terdapat pasir-pasir membentuk pulau di Sungai Batanghari. Itu merupakan hasil pengendapan erosi dari hulu hingga hilir sungai, katanya.

Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Batanghari KLHK Jambi mengimbau masyarakat untuk menjaga hutan dan lingkungan. "Dalam pemanfaatan lahan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesesuaiannya lingkungan.

Jika pendangkalan terus terjadi dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap lingkungan, tidak hanya bagi manusia, namun bagi ekosistem yang hidup di sungai akan turut terancam.

Selain itu, jika memasuki musim penghujan banjir akan mudah terjadi karena sungai tak mampu menampung debit air yang cukup besar.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya