Teror Tawon Baluh Berlanjut, 1 Orang Tewas di Pemalang

Meski sempat mendapatkan penanganan medis, korban serangan tawon Baluh ini tak bisa bertahan dan meninggal dunia pada Senin malam

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 15 Des 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 05:00 WIB
Sarang tawon baluh berukuran jumbo mengantung di Perempatan Jalan Prof DR Suharso Purwokerto, dan kerap menyerang pengguna jalan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo/ TRC BPBD/BMS)
Sarang tawon baluh berukuran jumbo mengantung di Perempatan Jalan Prof DR Suharso Purwokerto, dan kerap menyerang pengguna jalan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo/ TRC BPBD/BMS)

Liputan6.com, Pemalang - Serangan tawon marak terjadi di sejumlah daerah pada penghujung 2019 ini. Salah satunya di Pemalang, Jawa Tengah.

Seorang warga Desa Panjunan, Kecamatan Petarukan, R (63), meninggal dunia akibat serangan tawon jenis Baluh atau Vespa saat melewati sebuah pekarangan di depan SD Negeri 2 Panjunan Kecamatan Petarukan senin siang, Senin (9/12/2019).

Penjaga SD Negeri 2 Panjunan, Suwito (45) adalah orang yang pertama kali melihat peristiwa serangan tawon Vespa ini sekitar pukul 10.00 WIB. Dia pun langsung menghubungi keluarga R dan secepatnya mengantar korban ke rumah sakit Siaga Medika Pemalang.

"Setelah kejadian, korban sempat pingsan sebelum dilarikan ke rumah sakit Siaga Medika Pemalang," kata Suwito.

Meski sempat mendapatkan penanganan medis, korban serangan tawon Baluh ini tak bisa bertahan dan meninggal dunia pada Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB.

"Setelah dinyatakan meninggal dunia, korban langsung dibawa pulang untuk disemayamkan di rumah duka," ujarnya.

Merespons serangan tawon yang menewaskan warga seluruh Bhabinkamtibmas Polsek Petarukan langsung bergerak ke desa binaannya masing-masing untuk mengimbau agar warga mewaspadai serangan tawon. Salah satunya yakni dengan mengurangi aktivitas di area yang berdekatan dengan sarang tawon.

Pendataan Sarang Tawon

Kepolisian Pemalang mengimbau agar warga mewaspadai serangan tawon. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)
Kepolisian Pemalang mengimbau agar warga mewaspadai serangan tawon. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)

Kapolsek Petarukan AKP Titiek Listyowati, mengatakan seluruh Bhabinkamtibmas bersama komponen masyarakat langsung mendata sarang tawon di desa binaannya masing-masing.

"Pendataan dilakukan agar warga mengetahui lokasi sarang tawon di lingkungannya, sehingga diharapkan warga tidak terlalu banyak beraktifitas di sekitar area sarang tawon," kata Titiek.

Titiek berpesan agar warga yang melihat sarang tawon di sekitar tempat tinggal atau lingkungannya segera melapor kepada kepolisian. Dengan begitu, penanganan bisa dilakukan agar tak menyebabkan korban.

R menjadi korban meninggal dunia ketiga dua pekan terakhir. Sebelumnya, serangan tawon Nggung menewaskan suami istri asal desa Kebandaran Kecamatan Bodeh, Suwaryo (62 th) dan Endriyati (45 th) pada 24 November 2019.

Mereka diserang kawanan tawon Gung (Apis Dorsata) ketika melintas di Tempat Pemakaman Umum Dukuh Karyamukti, Desa Karangbrai Jragan, Bodeh, Pemalang.

Kedua warga Desa Kebandaran Kecamatan Bodeh ini sedang melintas dengan berboncengan sepeda motor di area tersebut. Tanpa dinyana, sekawanan Tawon Gung yang diduga bersarang di pemakaman kampung mendadak menyerang. Mereka pun panik dan berteriak minta tolong.

Warga yang mendengar teriakan keduanya berupaya menolong. Tetapi, serangan tawong Gung itu memang luar biasa.

Selama beberapa waktu, warga tak kuasa mengusir tawon yang tengah mengamuk. Namun, akhirnya serangan tawon itu mereda.

Hati-Hati di Sekitar Area Sarang Tawon

Evakuasi sarang tawon baluh berukuran satu meter oleh Tagana Banyumas dan dari rumah warga Wangon. (Foto: Liputan6.com/Tagana Banyumas/Muhamad Ridlo)
Evakuasi sarang tawon baluh berukuran satu meter oleh Tagana Banyumas dan dari rumah warga Wangon. (Foto: Liputan6.com/Tagana Banyumas/Muhamad Ridlo)

"Seketika warga sekitar ikut membantu korban untuk menghindari serangan tawon dan langsung mengantarkan korban ke Puskesmas Kebandaran," kata Wakil Kepala Polsek Bodeh, Ipda Suripto, dalam keterangannya.

Lantaran kondisinya sudah parah, keduanya lantas dirujuk ke Rumah Sakit Prima Medika, Pemalang. Hasil pemeriksaan, Suwaryo disengat sebanyak 60 kali. Sedangkan Endriyati menderita sengatan sebanyak 85 kali.

Meski sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Prima Medika Pemalang, kedua korban akhirnya meninggal dunia. Endriyati meninggal dunia pada Senin pagi (25/11/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.

Adapun Suwaryo, meninggal dunia selang sekitar 19 jam setelahnya, sekitar pukul 20.00 WIB. Keduanya lantas dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Jragan, Bodeh Pemalang.

Kepala Polsek Bodeh, AKP Sriyanto mengimbau agar warga berhati-hati saat beraktivitas di sekitar area sarang tawon. Sebab, akhir-akhir ini banyak laporan serangan mendadak.

Dia juga menugaskan Bhabinkamtibmas untuk mendata lokasi keberadaan sarang-sarang tawon di desa binaannya untuk mengantisipasi kejadian serupa.

"Diharapkan warga berhati-hati dan mengurangi aktivitas di sekitar area sarang tawon di lingkungannya," kata Kapolsek.

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya