Teror Serangan Tawon, 'Tangkap' Buronan Hingga Menewaskan Seorang Nenek

Polisi di German berhasil menangkap buronan setelah mencoba kabur dan mengenai sarang tawon dan nenek berusia 87 tahun tewas akibat serangan tawon.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Agu 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2019, 09:00 WIB
Ilustrasi lebah
Ilustrasi sarang lebah. (Gawker)

Liputan6.com, Jakarta - Mendengar kata tawon, hal pertama yang terbayang adalah bentuknya yang besar dan sengatannya nan menyakitkan.

Tawon sama seperti lebah yang dilengkapi dengan penyengat untuk pertahanan diri. Sengat tawon mengandung racun (zat beracun) yang ditularkan ke manusia selama sengatan, demikian penjabaran dilansir dari healthline.

Sengatan tawon umum terjadi, terutama selama musim kemarau ketika orang-orang berada di luar untuk waktu yang lama. Jika terjadi sengatan pasti tidak nyaman, tetapi kebanyakan orang pulih dengan cepat dan tanpa komplikasi.

Lalu apa bedanya tawon dengan lebah?

Banyak yang mengira, tawon adalah hewan yang serupa dengan lebah. Namun, tidak banyak hal dari keduanya yang memiliki persamaan.

Dikutip dari National Geographic, tawon dapat dibedakan dari lebah dengan perut bagian bawahnya yang runcing dan "pinggang" yang sempit --disebut dengan tangkai daun-- yang memisahkan perut dari rongga dada.

Keduanya memiliki warna yang beragam, dari kuning ke cokelat, biru metalik dan merah cerah. Umumnya, spesies berwarna cerah berada di tipe Vespide atau tawon menyengat.

Semua jenis tawon membuat sarang. Sedangkan lebah, mengeluarkan zat lilin untuk membangun sarang mereka. Tawon membuat tempat tinggal yang seperti dari kayu.

Sejumlah peristiwa orang tersengat tawon dan lebah telah sering terjadi di dunia. Seperti dikutip dari beberapa sumber, berikut deretan kejadian dari sengatan serangga tersebut dengan dampak beragam:

Gara-Gara Tawon, Polisi Berhasil Menangkap Buronan

Ilustrasi borgol
Ilustrasi terborgol. (dok. Photo by niu niu/Unsplash)

Dilansir dari Nbc News, seorang buronan di Berlin berhasil ditangkap polisi dengan bantuan oleh serangan tawon.

Polisi di Oldenburg mengatakan, kejadian yang tidak biasa itu terjadi pada Senin 14 Agustus 2019 setelah petugas berusaha menangkap seorang pria berusia 32 tahun untuk menjalani hukuman penjara selama 11 bulan.

Tersangka, yang namanya tidak disebutkan tersebut, melarikan diri dari polisi. Dikabarkan, ia kabur dan melompat dari balkon. Sayangnya, pelarian itu terhalang lantaran ia menabrak langsung ke sarang tawon.

Tersangka berhasil membebaskan diri tetapi tawon-tawon tetap mengejarnya hingga menuju ke sebuah kolam dan tertangkap.

Amukan Tawon Serang Festival di Jerman

Beri Hormat ala Nazi, Turis Ini Ditangkap Saat Wisata di Jerman
Ilustrasi Bendera Jerman (pixabay.com)

Amukan tawon-tawon di sebuah festival minum anggur di Kota Weingarten, Jerman, mengakibatkan sejumlah orang terluka. Dari total 18 orang, 13 di antaranya harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Seperti dikutip dari Liputan 6, Selasa 4 September 2018, layanan darurat pun langsung dipanggil ke kota Weingarten setelah beberapa orang di festival itu diserang oleh sekelompok tawon-tawon nakal ini.

Para petugas dengan tanggap menolong kerumunan massa yang dibuat panik. Di antara petugas penyelamat yang datang, terdapat para spesialis lebah yang dipanggil khusus untuk memastikan sarang mereka dipindahkan dengan benar.

Hornet adalah spesies tawon yang dilindungi di Jerman dan sarang mereka hanya dapat dipindahkan dengan persetujuan resmi.

Seorang Nenek Tewas Akibat Sengatan Tawon 150 Kali

Ilustrasi Tawon (AFP)
Ilustrasi Tawon (AFP)

Chieko Kikuchi, seorang nenek asal Jepang tak menyangka jika hidupnya akan berakhir dengan tragis. Wanita berusia 87 tahun tersebut meregang nyawa setelah diserang oleh kawanan tawon raksasa.

Dikutip dari laman Liputan 6, Sabtu 7 Oktober 2017, Kikuchi yang saat itu tengah duduk di kursi roda tiba-tiba disengat oleh ratusan tawon sebanyak 150 kali.

Sekawanan tawon raksasa itu menyerang Kikuchi tak lama ia pulang dari pusat perawatan di Jepang.

Melihat kejadian itu, perawat yang bertugas menjaga Kikuchi langsung menolong wanita tua tersebut agar terhindar dari setangan tawon raksasa yang dikenal masyarakat Jepang dengan sebutan Suzumebachi.

Tak lama setelah diserang, Kikuchi segera dilarikan ke rumah sakit untuk diberikan penanganan khusus. Namun nyawa Kikuchi tak mampu tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada hari berikutnya.

Menurut keterangan dari anggota pemadam kebakaran yang sempat menolong Kikuchi, serangan tawon raksasa itu terjadi begitu cepat. Sehingga membuat dirinya tak mampu berbuat banyak. Yang bisa ia lakukan adalah mengantarkan nenek tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya