Bencana Tanah Longsor Melanda Sejumlah Wilayah di Selatan Garut

Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Garut Agus TB Sopian mengatakan, ada tiga sampai empat titik longsor di kawasan selatan Garut.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 17:00 WIB
longsor-ilustrasi-131201b.jpg
Ilustrasi Tanah Longsor.

Liputan6.com, Garut - Hujan deras yang melanda selatan Garut menyebabkan longsor di sejumlah titik di Kecamatan Pamulihan. Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Garut Agus TB Sopian mengatakan, ada tiga sampai empat longsor tapi tidak memakan badan jalan, hanya di Desa Garumukti yang memakan badan jalan dan kendaraan tak bisa melintas.

"Titik longsornya kecil-kecil," katanya seperti dikutip Antara, Jumat (27/12/2019).

Ia menuturkan, bencana tanah longsor terjadi sejak Kamis (26/12), hingga Jumat siang petugas masih berupaya menyingkirkan material tanah longsor yang menimbun jalan.

Kendaraan alat berat dari Dinas PUPR Garut, kata dia, sudah diterjunkan untuk mempercepat proses menyingkirkan material longsor agar kendaraan bisa melintasi jalur itu.

"Kebetulan di jalur Garumukti-Pamulihan sekarang lagi dikerjakan oleh PUPR menggunakan alat berat yang berada di Cikajang," katanya.

Ia menyampaikan, BPBD Garut terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi bencana tanah longsor di wilayah selatan Garut.

Selama musim hujan, kata dia, jajarannya terus siap siaga untuk mengawasi daerah potensi bencana, dan segera melakukan tindakan jika mendapatkan informasi bencana.

"Alhamdulillah sampai sekarang belum ada kejadian yang mengancam masyarakat, mudah-mudahan ke depan tidak ada," katanya.

Ia menambahkan, wilayah Garut memiliki potensi tinggi terjadinya bencana alam, seperti tanah longsor, pergerakan tanah dan banjir saat musim hujan.

Masyarakat, lanjut dia, harus meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari risiko dampak dari bencana alam yang terjadi di Garut.

"Masyarakat untuk bisa melakukan evakuasi mandiri apabila hujan tiga jam dengan intensitas tinggi, jadi jangan ambil risiko," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya