3 Korban Banjir Bandang Labura Ditemukan

Empat hari pasca bencana alam banjir bandang melanda Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut), Tim SAR Gabungan telah menemukan tiga dari lima korban yang hanyut.

oleh Reza Efendi diperbarui 03 Jan 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 23:00 WIB
penemuan jasad korban banjir bandang
Selain ketiga jasad yang sudah ditemukan, masih ada dua korban lagi yang sampai saat ini belum ditemukan, yaitu Ahmad Albar Sipahutar (suami Cahaya) dan anaknya, Reka Sipahutar. Keduanya masih dalam pencarian.

Liputan6.com, Labuhan Batu Utara - Empat hari pasca bencana alam banjir bandang melanda Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut), Tim SAR Gabungan telah menemukan tiga dari lima korban yang hanyut. Terbaru, ditemukan jasad korban atas nama Reni Yana Sipahutar.

Kepala bidang II Logistik BPBD Laburan, Benny MS mengatakan, korban berusia 7 tahun dan merupakan warga Desa Pematang yang hilang terseret banjir bandang. Jasad bocah malang itu ditemukan Tim SAR Gabungan pada Kamis, 2 Januari 2020, sekitar pukul 17.00 WIB.

"Korban merupakan anak dari Cahaya Nasution dan saudara kandung Irul Sipahutar yang juga ditemukan meninggal dunia sehari sebelumnya," kata Benny, Jumat (3/1/2020).

Selain ketiga jasad yang sudah ditemukan, masih ada dua korban lagi yang sampai saat ini belum ditemukan, yaitu Ahmad Albar Sipahutar (suami Cahaya) dan anaknya, Reka Sipahutar. Keduanya masih dalam pencarian.

"Jasad Reni ditemukan di Desa Aek Buru, Kecamatan Bilah Barat, sekitar 10 Kilometer dari penemuan jasad Cahaya dan Irul," ungkap Benny.

Jasad korban yang ditemukan telah dibawa ke Rumah Sakit Rantau Prapat untuk proses identifikasi. Identifikasi dilakukan untuk memastikan.

Banjir bandang di Labura menerjang dua desa di Kecamatan Na IX-X, Desa Pematang dan Desa Hatapang. Di Desa Pematang, Dusun Siria-ria A dan Siria-ria B, sembilan unit rumah rata dengan tanah.

Sebanyak 17 unit rumah rusak berat di desa tersebut, dan dua unit jembatan juga terputus. Tidak hanya itu, jalan desa juga terputus akibat tanah longsor sekitar 100 meter, dan 20 hektare lahan pertanian rusak, serta tiang listrik bertumbangan.

Sementara di Desa Hatapang, Dusun 1, Dusun 3, dan Dusun 5, 19 unit rumah rusak berat, 10 lainnya rusak ringan, satu unit jembatan ambruk, dan satu unit sepeda motor hilang. Sampai saat ini, tim gabungan masih terus melakukan pembersihan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya