Waspada, Bencana Hidrometeorologi Ancam Sejumlah Wilayah di Yogyakarta

Kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan bagi masyarakat akan potensi bencana hidrometeorologis.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2020, 02:10 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2020, 02:10 WIB
Tanah Longsor di Kongo, 36 Orang Tewas
Warga melihat jalan ambruk oleh tanah longsor yang disebabkan hujan lebat melanda distrik Lemba, Kinshasa di Republik Demokratik Kongo pada Selasa (26/11/2019). Bencana tanah longsor ini juga telah melumpuhkan aktivitas warga dan lalu lintas. (AFP/Ange Kasongo)

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengingatkan masyarakat Yogyakarta untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan terjadi di daerah itu selama sepekan ke depan.

"Kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan bagi masyarakat akan potensi bencana hidrometeorologis," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu (5/1/2020).

Bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, antara lain angin kencang, tanah longsor, banjir, dan banjir bandang.

Reni menjelaskan, analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia, termasuk DIY untuk sepekan kedepan.

Dilansir Antara, menurut dia, berkurangnya pola tekanan rendah di belahan bumi utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah belahan bumi selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.

Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia), kata dia, dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Daerah-daerah Berpotensi Hujan Lebat

Banjir Bandang Dan Longsor Di Kabupaten Leba
Lokasi bencana masih kerap terjadi longsor susulan meski dalam skala kecil. (Foto: Merdeka)

Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan kedepan.

"Kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia," kata Reni.

Ia menyebutkan, daerah-daerah yang berpotensi menerima curah hujan dengan intensitas sedang-lebat pada periode 05-08 Januari 2020 mencakup Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Galur, Lendah, Panjatan, Kokap.

Kemudian, Wates, Temon (Kulon Progo), Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan (Sleman), Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul.

Selanjutnya, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Srandakan, Sanden, Kretek (Bantul), Purwosari, Ngawen, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Tanjungsari, Tepus, Grisubo (Gunungkidul), dan Kota Yogyakarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya