11 Barongsai Sihir Ribuan Orang dalam Puncak Cap Go Meh di Garut

Perayaan Cap Go Meh diharapkan mampu menjadi perekat persatuan anak bangsa di wilayah kabupaten Garut, Jawa Barat.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 10 Feb 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2020, 07:00 WIB
Seorang warga Garut, sengaja berfoto di depan carnaval barongsai dalam puncak perayaan cap go meh di Garut, Jawa Barat
Seorang warga Garut, sengaja berfoto di depan carnaval barongsai dalam puncak perayaan cap go meh di Garut, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Ribuan warga Garut, Jawa Barat, tumpah ruah di beberapa pelataran jalan raya pusat kota Garut, menyaksikan karnaval barongsai dalam puncak perayaan Cap Go Meh tahun ini.

Guyuran hujan di beberapa rute yang dilalui peserta karnaval, tak menyurutkan masyarakat untuk menyaksikan puncak ajang tahunan, atau hari ke-15 perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia itu.

“Total ada 11 barongsai dari tiga kabupaten yang ikut bergabung,” ujar Gunawan, salah seorang peserta karnaval barongsai, di sela-sela pawai, di Jalan Ahmad Yani, Minggu (9/2/2020).

Sejak rehat dua tahun terakhir, puncak perayaan Cap Go Meh kembali menggema di kota Dodol Garut. Ragam barongsai dengan warna mencolok nan menarik, mampu menyihir setiap pengunjung yang hadir.

Gerakan atraktif, meloncat dan meliuk-liuk pemain barongsai yang didominasi remaja tersebut, seolah tidak ingin melewatkan begitu saja perayaan Cap Go Meh tahun ini.

“Respons warga juga yang menyaksikan sangat tinggi,” kata dia.

Tahun ini, peserta karnaval barongsai dari Garut lebih dominan dengan mengirimkan sekitar sembilan grup. Sedangkan dua sisanya berasal dari Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung.

“Panitia sengaja mengundang dari luar agar lebih semarak,” ujar dia.

Ketua pelaksana Karnaval Barongsai, Wendi mengatakan perayaan Cap Go Meh tahun ini mengusung tema ‘Ngamumule Budaya Sangkan Raket, Saiket, Ngakar, Nyebar tur Motekar Dina Raraga Bararaga Mieling Cap Go Meh 2571/2020’.

“Bagaimana kita berupaya menjaga persaudaraan serta melestarikan budaya,” ujar dia.

Perayaan karnaval barongsai tahun ini sangat meriah. Start di Vihara Dharma Loka, rombongan kemudian mengitari seluruh pusat kota Garut. Kegiatan pada puncak Cap Go Meh itu diharapkan memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat Garut, yang dikenal santun dan dinamis sejak dulu.

“Karena kita tidak berpolitik makanya kita meningkatkan budaya lokal Indonesia dan Tionghoa,” kata dia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Pesan Perdamaian

Dengan warna yang mencolok, beberapa kelompok seni barongsai di Garut, mempertontontak keahliannya dalam memberikan hiburan bagi masyarakats aat perayaan Cap Go Meh tahun ini
Dengan warna yang mencolok, beberapa kelompok seni barongsai di Garut, mempertontontak keahliannya dalam memberikan hiburan bagi masyarakats aat perayaan Cap Go Meh tahun ini (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Komandan Distrik Militer 0611/Garut Letkol Inf. Erwin Agung menyatakan, perayaan karnaval barongsai Cap Go Meh tahun ini harus menjadi media pemersatu kebhinekaan seluruh elemen masyarakat.

“Awalnya ini tradisi bangsa Tiongkok kemudian menyebar penjuru dunia melalui para Diaspora termasuk di Indonesia khususnya di Kabupaten Garut,” kata Erwin.

Yudi, salah satu warga Garut kota yang ikut menyaksikan perayaan di lokasi karnaval, mengamini pendapat Erwin. Menurutnya, perayaan karnaval barongsai tahun ini, mampu menjadi perekat persatuan anak bangsa. Kegiatan itu dianggap tepat, setelah tahun lalu berbeda pilihan dalam momen politik nasional.

“Tahun ini kita awali dengan semangat menatap tahun baru lebih positif,” kata dia.

Dia berharap Masyarakat Kabupaten Garut yang dikenal dinamis mampu menjaga keberagaman yang ada, sehingga menjadi kekuatan bersama.

Da juga berharap puncak perayaan tahun baru Imlek mampu memotivasi dan semangat baru untuk berinovasi menghasilkan karya bagi bangsa.

“Semoga Indonesia tetap damai dan bersatu,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya