Ketika Cerai Jadi Pilihan, Apa Pemicunya?

Kaum perempuan mengajukan cerai karena alasan ekonomi. Kaum laki-laki mengajukan cerai karena persoalan pengendalian nafsu.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2020, 00:00 WIB
Seks, pasangan, selingkuh (iStock)
Ilustrasi seks, pasangan, selingkuh (iStockphoto)

Liputan6.com, Semarang - Ini kisah tentang kesulitan ekonomi dan perselingkuhan sebagai pemicu perceraian.

Wanita kelahiran 1990-an itu terlihat cekatan saat melayani pelanggan membeli es oyen yang dijualnya. Sore itu langit agak mendung, tapi wanita berbadan sintal itu tetap berjualan es oyen.

"Saya jualan ini untuk menghidupi anak saya,ya ndak ada yang nyarikan uang," kata Mada.

Tangannya sibuk memasukkan durian dan alpukat ke dalam plastik, lalu menuangkan susu kental di atasnya. Wanita itu kemudian bertutur sudah biasa kerja keras karena baru dua bulan menikah langsung berpisah dengan suaminya.

"Buat apa punya suami kalau tidak mau menafkahi," katanya.

Mada bercerita, kepahitan hidupnya diawali saat hamil muda. Akhirnya perceraian itu tetap dipilihnya karena suami yang diharapkan menjadi pendamping hidupnya bukan tipe pria yang mau bekerja keras.

Kini anaknya berusia 4 tahun. Mada dan anak laki lakinya tinggal serumah dengan orang tua Mada di sebuah perkampungan di gang sempit.

"Saya jualan es oyen ini juga baru 6 bulan ini sesudah keluar dari pekerjaan lama saya di toko roti bagian pengepakan," katanya. 

Ada pula kisah Bimbi. Wanita dua anak itu kini menjadi single parent. Pernikahannya tahun 2002 kandas. Sang suami juga dinilai kurang bisa memberikan penghasilan yang memadai.

Bimbi seorang pegawai swasta di perusahaan obat obatan. Penghasilan yang didapatnya memang lebih besar dibandingkan dengan hasil usaha suaminya berjualan pakan burung. Hasil gono gini pernikahan dibelikan rumah lagi dan jadi tempat berteduh wanita berkacamata dan dua anaknya.

Menilik cerita diatas, rupanya perceraian selalu dipicu adanya persoalan ekonomi. Namun kisah perceraian ternyata tidak melulu kesalahan laki-laki. Dudi, pria usia 40 tahun saat ini sedang mengajukan proses cerai ke kantor Pengadilan Agama di kota Semarang.

Dia mengaku dikhianati istri yang dikasihinya. Ya, istrinya yang berusia jauh lebih muda bermain api dengan teman kerjanya. Yang lebih gila lagi, si istri nekat bermesraan dengan kekasihnya itu di rumah saat Dudi berangkat kerja.

Perbuatan istrinya itu sudah sering diamati tetangga kiri kanan,hingga akhirnya pada hari itu Dudi mendapatkan bukti perselingkuhan istri dan teman kerjanya itu dari tetangga rumah Dudi yang sering mendengar kedua insan itu bermesraan di kamar Dudi.

Kini rumah mungil itu terlihat sepi karena ditinggal penghuninya. Dudi memilih tinggal bersama keluarga besarnya di perumahan yang lain, sementara istrinya sejak digerebek Dudi dan tetangga, pergi entah ke mana. Perceraian memang tidak haram, tapi membawa dampak lanjutan. Pertimbangkan. (Rusmaladewi/PWN)

simak video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya