Cara Masjid Jogokariyan Gelar Salat Jumat Berjemaah di Tengah Pandemi Covid-19

Masjid Jogokariyan menjadi contoh dalam manajemen masjid hampir di seluruh Indonesia. Menghadapi corona covid-19, Masjid Jogokariyan memiliki langkah yang mungkin bisa dicontoh masjid lainnya.

oleh Yanuar H diperbarui 20 Mar 2020, 11:49 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 11:49 WIB
Cara Masjid Jogokariyan Hadapi Corona
Masjid Jogokariyan menjadi contoh dalam manajemen masjid hampir di seluruh Indonesia. Menghadapi corona, Masjid Jogokariyan memiliki langkah yang mungkin bisa dicontoh masjid lainnya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Masjid Jogokariyan yang menjadi pedoman masjid di Indonesia mengeluarkan maklumat terkait virus corona covid-19. Maklumat Takmir Masjid Jogokariyan diucapkan oleh Ust Muhammad Jazir Ketua Dewan Syuro' Masjid Jogokariyan.

"Iya benar ada maklumat itu," kata Syubbani Rizali Noor Koordinator Pembina Imam dan Mua'dzin Masjid Jogokariyan.

Rizali mengatakan setidaknya ada 9 poin yang ada dalam maklumat tersebut. Maklumat ini berkaitan dengan kegiatan dan umat yang ada di Masjid Jogokariyan Jogja.

"Ya ada sembilan itu saja," katanya.

Rizali mengatakan Masjid Jogokariyan sampai saat ini belum melakukan lockdown atau penganjuran salat di rumah. Hal ini berkaitan dengan beberapa pertimbangan salah satunya adalah soal ekonomi.

"Pedagang sekitar masjid ada angkringan, bakso, juice, dan lain-lain mereka menggantungkan dari hasil harian, kalau ditutup pasti akan lebih kesulitan soal ekonomi," katanya.

Ia melanjutkan solialisasi tentang virus dan pencegahan, pihaknya telah mendatangkan DR Siswanto, SP.P (Dokter Spesialis Paru RSA UGM).  Ahli yang didatangkan ini agar masyarakat lebih paham dan tahu cara mengantisipasinya.

"Ketiga, makanan seperti di angkringan di sekitar masjid harus dilapisi/dibungkus plastik untuk menjaga dari virus yang menempel," katanya.

Poin selanjutnya Rizali mengatakan semua karpet dan titik jemaah berkumpul akan disemprot disinfektan secara berkala. Hal ini akan dilakukan sampai wabah mereda.

"Disemprot dengan disinfektan 5x sehari atau sebelum dilaksanakannya salat jemaah," katanya.

Pihak takmir masjid juga meminta kepada jemaah untuk selalu mencuci tangan sebelum masuk masjid. Jemaah bisa menggunakan wastafel yang ada di beberapa sudut masjid untuk mencuci tangan.

"Wastafel ada juga di parkiran bus tamu di barat masjid, tamu dari luar diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk area Masjid Jogokariyan," katanya.

Poin lainnya masjid Jogokariyan menyiapkan hand sanitizer untuk dibagikan kepada seluruh jemaah secara gratis. Takmir juga menyediakan segelas minuman jamu empon-empon ada jahe, temulawak, dan lainnya disajikan dengan hangat bisa dinikmati setiap bakda subuh.

"Sesuai dengan adanya anjuran konsumsi empon-empon dan jamu kemarin kita sediakan. Ini untuk menjaga imunitas para jama’ah agar tetap sehat,"katanya.

Pihak takmir juga sudah menyiapkan beberapa langkah untuk beberapa kemungkinan terkait penyebaran virus corona. Salah satunya menyiapkan jika status lockdown di wilayah Jogokaryan.

"Jika lockdown, semoga tidak terjadi Masjid Jogokariyan  akan membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang mengisolasi di rumah masing-masing,"katanya

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya