Liputan6.com, Bandung Bencana banjir masih menggenangi wilayah Kabupaten Bandung. Hingga Sabtu (21/3/2020) pukul 10.00 WIB, banjir makin meluas mencakup tujuh kecamatan.
Pada sehari sebelumnya atau Jumat (20/3/2020), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat, banjir menggenangi dua kecamatan yakni Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Baleendah.
Namun saat ini bertambah lima lagi. Masing-masing Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Katapang, Kecamatan Soreang, Kecamatan Banjaran, dan Kecamatan Majalaya.
Advertisement
Baca Juga
Manajer Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan, banjir yang menerjang kali ini berdampak pada 11.944 Kepala Keluarga (KK) atau 42.352 jiwa.
"Sebanyak 73 KK atau 229 jiwa korban terdampak mengungsi," kata Budi.
Jumlah pengungsi tersebut bertambah dibandingkan hari sebelumnya yaitu 30 KK atau 83 jiwa.
Banjir yang menerjang tujuh kecamatan tersebut membuat sejumlah fasilitas permukiman dan sekolah terdampak. Terdiri dari 9.659 rumah, 38 tempat ibadah dan 26 sekolah.
Budi lebih jauh mengatakan, saat ini air masih menggenangi beberapa wilayah. Di Kecamatan Dayeuhkolot, tinggi muka air (TMA) mencapai 10-200 cm.
Kemudian di Kecamatan Baleendah (20-320 cm), Kecamatan Bojongsoang (10-80 cm), Kecamatan Katapang (10-100 sentimeter), Kecamatan Soreang (10-60 cm), Kecamatan Banjaran (30-140 cm), dan Kecamatan Majalaya (10-90 sentimeter).
Budi memastikan BPBD telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir. Salah satunya membuka posko lapangan.
Simak video pilihan di bawah ini:
Terowongan Nanjung
Terpisah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, berdasarkan laporan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), genangan air sudah mulai surut. Banjir diprediksi akan berkurang ditunjang dengan kinerja terowongan Nanjung.
"Saya baru mendapat berita terkait banjir tapi laporan dari Kepala BBWS sudah mulai menurun. Karena kinerja terowongan Nanjung sedang dikebut dan mudah-mudahan hari ini turun seperti yang diprediksi BBWS," ujar Emil, sapaan akrabnya.
Terkait pengungsian, Emil mengaku sedang menyiapkan rencana social distancing atau jarak aman interaksi dalam mencegah penyebaran virus Corona yang sedang mewabah.
"Pengungsian belum bisa saya jawab. Nanti mungkin setelah situasi banjir sudah surut atau magrib segera kita ambil keputusan terbaik social distancing," kata Emil.
Advertisement