Terletak di Perbatasan Papua, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Segera Difungsikan

Rumah sakit ini terlatak di Koya Barat, Distrik Muara Tami daerah yang berbatasan dengan negara Papua Nugini.

oleh Katharina Janur diperbarui 29 Mar 2020, 03:28 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2020, 03:28 WIB
RS corona covid di Papua
Papua akan miliki Rumah Sakit darurat corona covid-19 yang terletak di Muara Tami, Kota Jayapura. (Liputan6.com/Humas Pemkot Jayapura/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura Rumah sakit Muara Tami yang dibangun Pemerintah Kota Jayapura akan dijadikan rumah sakit khusus covid-19 bagi masyarakat di tanah Papua.

Rumah sakit tipe C yang terletak jauh dari keramaian dan di perbatasan negara dengan Papua Nugini akan menjadi terobosan bersama antara pemkot Jayapura dan Pemprov Papua dalam gerak cepat menangani pasien corona covid-19.

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru menyebutkan pembangunan rumah sakit terus dilakukan dan tersisa penyediaan air bersih dan aliran listrik.

“Ada sekitar 100 pasien dapat ditampung di rumah sakit ini. Kami akan menghitung dan mendata kebutuhan apa saja yang mendesak dalam percepatan operasional rumah sakit darurat corona covid-19 ini,” kata Rustan, usai melihat kesiapan rumah sakit yang terletak di Koya Barat pada Sabtu (28/3/2020), bersama tim satgas Covid-19 Papua.

Rustan menyebutkan pada Selasa pekan depan akan dilakuan rapat bersama antara Pemkot Jayapura dan Pemprov Papua untuk menghitung kebutuhan percepatan rumah sakit darurat covid di Kota Jayapura.

“Termasuk akan dipikirkan untuk tenaga medis yang bekerja di rumah sakit itu, agar dapat bekerja optimal,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan provinsi Papua, Robby Kayame berterima kasih atas peran serta Pemkot Jayapura menyiapkan rumah sakit darurat corona covid-19 untuk masyarakat Papua secara umum.

“Kami tetap berharap tak ada lonjakan pasien covid di Papua. Nantinya rumah sakit ini akan difokuskan pada pasien sakit ringan dan sakit sedang. Sementara untuk pasien sakit berat tetap dirawat di RSUD Dok II Jayapura,” ujarnya.

Dinkes Papua berharap pengerjaan rumah sakit darurat dapat selesai 1-2 minggu, agar dapat segera digunakan dan dengan difokuskan pasien di rumah sakit khusus covid-19, maka penanganan lebih maksimal.

 Simak video pilihan berikut ini:

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya