Kesepakatan 5 Kepala Daerah, Matikan Jalur Manado–Gorontalo?

Lima kepala daerah sepakat memberlakukan penutupan perlintasan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 11 Apr 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2020, 02:00 WIB
Kondisi Terminal Malalayang Manado yang seoi akibat penutupan jalur di Bolmong Raya.
Kondisi Terminal Malalayang Manado yang seoi akibat penutupan jalur di Bolmong Raya.

Liputan6.com, Manado Bagi Anda yang ingin bepergian melalui jalur transportasi darat Manado – Gorontalo, bisa mempertimbangkan kembali rencana Anda.

Pasalnya, sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19, lima kepala daerah yang melintasi jalur tersebut yakni di Bolaang Mongondouw (Bolmong) Raya sepakat memberlakukan penutupan perlintasan.

“Saya bersama empat kepala daerah yaitu bupati dan wali kota di Bolmong Raya ini sepakat bersama menutup jalur perlintasan,” ungkap Bupati Bolmong Yasti Supredjo Mokoagow, Kamis, 9 April 2020.

Empat kepala daerah yang ikut bersepakat menutup jalur perlintasan adalah Bupati Bolmong Timur Sehan Salim Landjar, Bupati Bolmong Utara Depri Pontoh, Bupati Bolsel Iskandar Kamaru, dan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara.

Kesepakatan bersama itu yakni untuk menutup perlintasan orang dan kendaraan selama 1×24 jam, baik masuk dan keluar wilayahnya masing-masing, terhitung mulai 9 - 21 April 2020.

“Yang boleh masuk hanya kendaraan pengangkut logistik atau barang kebutuhan pokok, pakaian, BBM atau LPG, kesehatan, ambulance dan petugas keamanan,” ujar Yasti.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Terminal Sepi

Kabut asap lahan gambut yang sudah masuk di jalur trans Sulawesi, Kolaka Timur.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Kabut asap lahan gambut yang sudah masuk di jalur trans Sulawesi, Kolaka Timur.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Yasti menegaskan, langkah itu diambil untuk mengantisipasi, mencegah, melindungi dan menjaga seluruh masyarakat Bolmong Raya dari wabah Covid-19.

Dai juga menginstruksikan kepada seluruh ASN wajib untuk mensosialisasikan di lingkungan keluarga, desa atau kelurahan masing-masing terkait kebijakan tersebut.

Penegasan yang sama juga disampaikan Bupati Bolmong Timur Sehan Salim Landjar kepada seluruh warga dan ASN.

Dampak penerapan penutupan perlintasan ini terlihat dengan sepinya sejumlah pangkalan kendaraan umum, termasuk Terminal Malalayang Manado yang melayani rute antar kota dalam provinsi serta lintas provinsi.

“Terkait dengan pembatasan wilayah yang diberlakukan di Bolmong Raya, untuk saat ini angkutan umum untuk ke daerah tersebut memang sudah tidak ada lagi,” ujar Plt Kepala Terminal Malalayang James Tumbol, Jumat (10/03/2020).

Terminal Malalayang Manado melayani kendaraan umum di beberapa daerah di Sulut seperti Minahasa, Bolmong Raya, dan Minahasa Selatan. Selain itu juga melintasi jalur Trans Sulawesi dari Manado menuju Bolmong Raya, Gorontalo, Palu, hingga Makassar.

“Wabah Covid-19 ini memang membuat jalur transportasi darat menjadi sepi. Sebelum penutupan perlintasan, ada bus ke Palu dan Gorontalo. Itu juga sudah sepi penumpang,” ujarnya.

Kondisi yang sama juga terlihat di sejumlah pangkalan angkutan umum trayek Manado – Bolmong Raya – Gorontalo. Bahkan di beberapa pangkalan terlihat sepi dan ada kendaraan.

“Kami tidak bisa pulang, karena jalur masuk Bolmong Raya sudah ditutup,” ujar Asra Yusuf, salah satu warga Bolmong yang tinggal di Manado.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya