Liputan6.com, Maluku Utara - Tim gabungan percepatan penanganan wabah virus Corona dari TNI dan Polri berhasil menemukan warga positif Covid-19, di Penginapan Surya Pagi, ibu kota provinsi Maluku Utara, di Sofifi. Sebelumnya aparat melakukan pencarian seluruh jalan darat di Tobelo, Halmahera Utara hingga Sofifi.
Kasus Covid-19 asal Demak, Jawa Tengah, yang diketahui bertolak ke Maluku Utara sejak 13 April 2020 itu, telah dijemput oleh tim kesehatan di Sofifi dan langsung diseberangi ke Ternate menggunakan speedboat penanganan Covid-19 untuk diisolasi di RSUD Chasan Boesoirie.
Koordinator Sekretariat Posko Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Utara, Ali Yau membenarkan, jika bersangkutan telah ditemukan di penginapan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
“Sudah diamankan oleh aparat (TNI-Polri). Setelah tim kesehatan gugus tugas datang langsung membawanya ke Ternate untuk dirawat (inap) dalam ruang isolasi,” ucap Ali, kepada wartawan, Minggu dinihari, 19 April 2020.
Sebelumnya, informasi bahwa ada Orang Dalam Pemantauan atau ODP yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini dilaporkan pihak gugus tugas di Jawa Tengah kepada gugus tugas di Kabupaten Halmahera Utara. Bahwa hasil uji laboratorium pasien ODP yang menghilang ke wilayah Provinsi Maluku Utara tersebut terkonfirmasi positif Covid-19, pada Sabtu sore, 18 April 2020.
Dari informasi itu kemudian pihak gugus tugas berkoordinasi dengan gugus tugas provinsi dan melakukan pencarian. Alhasil, saat ditemukan tempat tinggalnya di Tobelo, namun korban Covid-19 itu tak lagi berada di rumah kontrakannya.
Informasi dari istri dan keluarga korban Covid-19 itu bilang, kalau bersangkutan sedang menuju Sofifi untuk menyeberang ke Kota Ternate. Sesuai laporan Koramil Malifut dan Babinsa Sofifi, menemukan bersangkutan tersebut di penginapan, Sofifi. Bersangkutan belum bisa bertolak ke Ternate karena pelabuhan speedboat rute Sofifi-Ternate ditutup untuk malam hari.
Saat menerima informasi ini, pihak aparat setempat langsung mendatangi penginapan dan menemukan korban pasien Covid-19, berumur 48 tahun itu, sedang bersantai di dalam kamar.
“Kemudian dia dijemput dan dibawa oleh tim kesehatan menggunakan protokol penanganan Covid-19 (untuk selanjutnya menuju Ternate dan dirawat di Ruang Isolasi RSUD Chasan Boesorie),” lanjut Ali.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Penelusuran Kontak 27 Orang Non Reaktif
Setelah mengetahui, ada pasien Covid-19 asal Desa Tanggul, Kecamatan Mijen, Demak, yang menghilang ke Maluku Utara untuk berdagang di Pasar Rawajaya, Tobelo, Halmahera Utara itu kemudian pihak tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di kabupaten tersebut langsung bergerak.
Sebanyak 15 orang termasuk istri pasien Covid-19 ini, pada Sabtu malam tadi yang diketahui memiliki kontak erat, langsung dievakuasi untuk pemeriksaan rapid test. Jumlah ini bertambah 12 orang sehingga totalnya menjadi 27 orang pada Minggu pagi, 19 April 2020.
Deky Tawaris, juru bicara percepatan penanganan Covid-19 di Halmahera Utara, menyatakan, 27 orang hasil tracing kontak sementara, dengan pasien Covid-19 di ibu kota provinsi dan Halmahera Utara ini, sudah dikarantina di rumah bupati dan secara mandiri.
“Hasil pemeriksaan rapid test seluruhnya negatif (non reaktif), termasuk istri pasien Covid-19 itu,” ujar Deky, ketika dihubungi Liputan6.com, melalui via telepon, di Ternate, Minggu pagi WIT.
Deky menyatakan, untuk istri korban Covid-19 dan sopir lintas Tobelo yang melayani korban saat menuju Sofifi pun sudah dilakukan karantina. Mereka di ruangan khusus selama 7-14 hari kedepan.
“Ini karantinanya dilakukan di Tobelo Halmahera Utara,” jelas Deky.
Ia menambahkan, 27 warga hasil tracing itu, saat ini masuk daftar Orang Tanpa Gejala atau OTG. Setelah 7-14 hari kedepan jika tidak ada gejala mirip virus corona Covid-19 baru lah diubah daftarnya.
“Kalau tidak ada gejala sesuai keterangan dokter dan tim medis baru bisa diubah menjadi ODP. Kalau menunjukkan gejala maka diubah ke PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan langsung dirujuk ke RSUD Chasan Boesoirie,” lanjut dia.
Deky berharap, kepada semua warga yang merasa punya kontak erat dengan pasien Covid-19 asal Demak ini untuk segera melapor ke pihak gugus tugas atau memeriksakan diri ke petugas kesehatan terdekat.
“Karena sampai saat ini tracing kontak dengan pasien Covid-19 ini masih terus dilakukan. Ini untuk memutus penyebaran penularan pandemi wabah virus corona,” tutup Deky.
Advertisement