Ternate Siap-Siap Menyambut Ramadan yang Beda karena Corona

Salat berjemaah baru dapat dilakukan di masjid jika kondisi pandemi virus corona sudah aman.

oleh Hairil Hiar diperbarui 17 Apr 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 01:00 WIB
Ternate Siap-Siap Menyambut Ramadan yang Beda karena Corona
Masjid El Sahaba di Mesir. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Ternate - Menjelang bulan suci Ramadan 1441 Hijriah, akan ada edaran bersama yang dikeluarkan oleh Kemenag dan Pemkot Ternate Maluku Utara berkaitan dengan pencegahan wabah virus corona.

Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Kemenag RI berupa anjuran kepada umat Islam Indonesia untuk melaksanakan ibadah selama Ramadan dilakukan di rumah. Inti dari surat edaran ini adalah upaya pencegahan penyebaran virus corona tidak memburuk selama bulan puasa,

“Sosialisasi dan pendekatan terkait imbauan ini terus dilakukan kepada setiap pengurus takmir masjid di lingkungan masing-masing wilayah Ternate.” kata Ustaz Usman Muhammad, kepada Liputan6.com, di Kantor Wali Kota Ternate, Selasa (14/4/2020) siang.

Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate itu menyatakan, edaran tersebut mulai dikeluarkan pada Jumat pekan ini. Pihak MUI setempat bersama Kemenag dan Kesra masih membahas konsep terkait hal itu.

“Setelah selesai (pembahasan soal konsep dari isi edaran ini), baru akan dikeluarkan edaran bersama, terutama terkait pelaksanaan salat tarawih di masjid-masjid selama bulan puasa. Intinya kalau bisa salat berjemaah dan tarawih itu digelar di rumah saja,” ujar dia.

“Karena dalam pandemi wabah virus corona ini, lebih baik setiap umat Islam di manapun menghindari penularannya, dan atau melakukan pencegahan sejak awal daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yang itu juga disyariatkan dalam agama,” lanjut Usman.

 

Perubahan Sambil Lihat Kondisi

Ternate Siap-Siap Menyambut Ramadan yang Beda karena Corona
Salat Tarawih di Masjid Raya Almunawwar Ternate. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Usman mengatakan salat berjemaah dilakukan di masjid jika kondisi pandemi virus corona sudah dipastikan aman oleh pihak kesehatan maupun ahli dari gugus tugas Covid-19.

“Tapi kalau memang kondisinya belum, bahkan diimungkinkan Idul Fitri pun akan dilakukan di rumah," katanya.

Menurut dia hal itu juga diperbolehkan dalam agama. Umat berpindah dari satu sunah ke sunah yang lain. Itu bukan berarti melarang orang tidak melakukan salat di masjid. 

Usman mengemukakan, sejauh ini dari sosialisasi yang dilakukan masih ditemukan pro dan kontra antara pengurus takmir masjid masing-masing. Ada yang menerima serta ada yang masih menghindari salat di rumah.

"Ada yang mengatakan masak masjid kita tutup, yang dari perasaan saya jadi tidak enak,” katanya, mengutip si penelpon.

Dia menandaskan, dalam beragama harus pakai ilmu, dan bukan perasaan. Dalam Islam itu ada satu kaidah hukum yang artinya, menghindari atau mencegah kerusakan harus diutamakan daripada mencari kebaikan. Begitu juga sesama orang Islam itu tidak boleh saling mencelakai. 

"Bayangkan, Masjid Haram dan Masjid Nabawi saja tutup, yang sekarang orang melaksanakan ibadah umrah maupun tawaf tidak boleh," jelasnya.

Menurut Usman, setiap manusia saat ini tidak mengetahui kalau wabah virus corona sudah tertular pada dirinya atau belum. Sehingga menurut keterangan para ahli itu, kata Usman, juga dibenarkan dalam Islam bahkan dalam Alquran, yang artinya, tanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak tau.

“Umpamanya kita datang salat di masjid namun kita tidak tahu kalau diri kita sudah ada virus kemudian kita tularkan ke orang lain, ini artinya kita mencelakai orang lain,” sambungnya.

Meski begitu, Usman berharap, bahwa masyarakat setempat perlu memahami agar bisa bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus corona Covid 19 di kota tersebut.

Pengamatan Liputan6.com, meski di tengah ancaman penularan wabah virus corona, namun sebagian besar umat Islam di kota berjuluk Bahari Berkesan itu masih melaksanakan salat berjemaah di masjid-masjid.

“Kondisi ini lah sehingga dikeluarkan surat edaran bersama agar penyebaran virus corona tidak memburuk selama bulan puasa,” tambah Usman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya