Detik-Detik Banjir Lumpur Menelan Puluhan Rumah di Desa Poi Sigi

Sebanyak 45 rumah di Desa Poi, Kabupaten Sigi rusak berat diterjang banjir lumpur dan batu, bahkan lima di antaranya hilang tertelan lumpur yang terjadi Jumat (15/5/2020)

oleh Heri Susanto diperbarui 17 Mei 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2020, 05:00 WIB
kondisi pascabanjir lumpur dan batu di desa poi
Kondisi pascabanjir lumpur dan batu di Desa Poi, Sigi pada Jumat (15/5/2020). Sebanyak 45 rumah warga tertimbun lumpur, 5 di antaranya tertimbun seluruhnya. (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Sigi - Sebanyak 45 rumah di Desa Poi, Kabupaten Sigi rusak berat diterjang banjir lumpur dan batu. Bahkan lima di antaranya hilang tertelan banjir lumpur yang terjadi Jumat (15/5/2020).

Hingga Sabtu petang, jalan Poros Palu-Bangga, Sigi masih tertimbun lumpur setinggi 50 sentimeter.

Hujan deras di Kecamatan Dolo selatan, Kabupaten Sigi yang terjadi sejak Jumat (15/5/2020) petang membuat banjir bandang menerjang Desa Poi. Banjir yang datang tiba-tiba itu membawa serta lumpur, pasir, serta bebatuan berukuran besar dari gunung yang berada di belakang desa.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun 45 KK yang terdiri dari 84 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat aman.

“Awalnya ada suara gemuruh, sekitar pukul 22.00 Wita banjir tiba-tiba datang dengan material-material dari gunung,” kata warga setempat, Arif, Sabtu (16/5/2020).

Selain merusak rumah warga, material lumpur dan batu juga menutupi akses jalan poros Palu – Bangga, Sigi. ketinggian lumpur di jalan tersebut mencapai 50 sentimeter dan membuat akses dari dan ke Kota Palu hingga Sabtu petang putus total.

Puluhan petugas dari BPBD Sigi, TNI, dan polisi masih berusaha menyingkirkan lumpur dari jalan dengan alat berat.

Desa Poi selama ini merupakan daerah yang punya kerawanan bencana yang tinggi. Camat Dolo Selatan, Jalil, mengungkapkan sejak tahun 2019 hingga sekarang, desa yang berada di selatan Kota Palu itu sudah tiga kali diterjang banjir lumpur dan material dari gunung di belakang desa.

“Sejak ditetapkan sebagai zona merah bencana pascagempa 2018 lalu, sebagian warga Poi sudah pindah ke Hunian Sementara (Huntara). Pemkab Sigi masih menyiapkan hunian untuk warga lainnya,” Jalil mengungkapkan.

Warga yang masih bermukim di Desa Poi diminta untuk waspada jika hujan deras terjadi untuk menghindari banjir serupa yang masih bisa terulang.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya