Sedih, Momen Ketika Peserta Karantina Banyumas Ditengok Keluarga pada Hari Lebaran

Keluarga yang menengok peserta karantina di GOR Satria, Banyumas, dibatasi jeruji besi

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 25 Mei 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2020, 05:00 WIB
Keluarga yang menengok peserta karantina di GOR Satria, Banyumas, dibatasi jeruji besi. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)
Keluarga yang menengok peserta karantina di GOR Satria, Banyumas, dibatasi jeruji besi. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Makan Opor Bersama Bupati Banyumas

Lebaran Idul Fitri kali ini memang sangat berbeda. Idul Fitri yang biasanya disambut dengan gegap gempita, kini sepi.

Terlebih, banyak orang yang kini merayakan lebaran jauh dari keluarga. Jika pun dekat, terkadang mereka dilarang berinteraksi langsung.

Contohnya, para peserta karantina di Banyumas. Sebanyak 152 peserta karantina berlebaran Idul Fitri di GOR Satria, Purwokerto.

Sebagian ditengok keluarganya. Namun, meski bertemu, mereka tak bisa berinteraksi fisik langsung. Jeruji besi memisahkan peserta karantina dengan keluarganya.

"Sutomo, Kaliori, Kalibagor. Pulang baru tadi malam," ucap seorang pria yang saat itu tengah bertemu dengan anak lelaki dan istrinya. Mereka dibatasi jeruji besi, dengan posisi duduk berjarak kisaran 2,5 meter.

Pada hari lebaran itu, Rasmi menengok Sutomo, suaminya. Sebab, suaminya itu masuk karantina begitu pulang dari perantauan.

"Ya sedih. Orang sehat, tapi tetap dikarantina," ucap Rasmi, dikutip dari video Humas Pemkab Banyumas, Minggu malam (24/5/2020).

Siang itu, Rasmi ditemani anak lelakinya. Tentu saja, anaknya begitu merindukan bapaknya. Tapi sepertinya mereka mesti bersabar. Setidaknya, sang bapak akan dikarantina 14 hari di tempat ini.

Keluarga Sutomo hanya lah salah satu fragmen sejarah yang tercipta di GOR Satria Purwokerto. Di tempat ini, nuansa berbeda dipertontonkan, di tengah pandemi Covid-19 yang urung berakhir.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Bupati Banyumas makan opor bersama peserta karantina di GOR Satria, Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)
Bupati Banyumas makan opor bersama peserta karantina di GOR Satria, Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)

Siang itu peserta karantina mendapat kunjungan istimewa. Bupati Banyumas Achmad Husein datang ke karantina GOR Satria Purwokerto pada hari lebaran. Kehadhiran Bupati bersama istri disambut gembira oleh warga yang tidak bisa berlebaran di rumah karena harus menjalani isolasi.

Kehadhiran Bupati tersebut setidaknya mengurangi rasa kesedihan mereka, lantaran tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Bupati Banyumas mengucapkan terima kasih kepada warga yang harus menjalani karantina di GOR ini.

Untuk menghibur perserta karantina, bupati juga menceritakan kondisi di luar yang juga sepi, tidak seperti lebaran-lebaran sebelumnya.

“Saya berterima kasih kepada semua saja yang sudah mengikuti anjuran pemerintah, dengan mengikuti karantina. Setelah mengikuti karantina dengan membawa hasil rapdtest negatif semua akan bisa menerima dengan baik, baik keluarga maupun lingkungan,” kata Husein.

Husein juga mengatakan semua peserta karantina akan menjalani rapid test. Rapid test itu nantinya juga akan berguna ketika kembali ke tempat kerja, sebagai bukti sehat.

Usai memberikan pengarahan, Bupati beserta istri turut menikmati opor ayam yang sudah disediakan oleh tim dapur umum. Duduk bersila di halaman GOR Satria, bupati makan bersama peserta karantina.

“Mereka nurut-nurut, mau berkorban, itu luar biasa,” kata Bupati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya