Lebaran Sunyi Habib Bahar bin Smith di Lapas 'High Risk' Nusakambangan

Habib Bahar Smith sementara ini ditempatkan di Lapas Kelas IA Batu, Nusakambangan, sebuah lapas berpengamanan super maksimum dan disebut sebagai lapas 'high risk'

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 24 Mei 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2020, 01:00 WIB
Napi Lapas Batu Nusakambangan Ramai-Ramai Pindah Sel, Ada Apa?
Ratusan napi Lapas Kelas I Batu Pulau Nusakambangan sudah mulai pindah sel ke lapas lain sejak kemarin. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Habib Bahar bin Smith kembali ditangkap dan dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunungsindur, Bogor, hanya beberapa hari sebelum Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah. Pembebasan program asimilasinya batal.

Simpatisannya lantas menggeruduk Lapas Gunungsindur. Dengan alasan keamanan, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) lantas memindah Habib Bahar bin Smith ke pulau penjara, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Di pulau nan terpencil ini, Habib Bahar Smith sementara ini ditempatkan di Lapas Kelas IA Batu, Nusakambangan, sebuah lapas berpengamanan super maksimum dan disebut sebagai lapas high risk. Lapas ini menerapkan satu orang satu sel, atau ‘one men one cell’ alias isolasi.

Napi tak bisa saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Mereka terkunci antar ruangan dan antar blok. Bahkan, saking ketatnya, interaksi antara sipir lapas dengan napi pun sangat dibatasi.

“Mengandalkan tekonologi kecanggihan multimedia,” kira-kira begitu ucapan Kemenkumham, Yasonna Laoly, ketika meninjau Lapas Nusakambangan, 2017 lampau.

Menjelang Idul Fitri, Lapas Nusakambangan memang mempersiapkan beragam persiapan untuk Salat Id berjemaah. Namun, tidak untuk Lapas yang dihuni Habib Bahar bin Smith, Lapas Batu.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

5 Lapas di Nusakambangan Salat Id Berjemaah

Pagar besi berkawat beraliran listrik tegangan tinggi mengelilingi kompleks Lapas ‘High Risk’ Karanganyar, Nusakambangan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Pagar besi berkawat beraliran listrik tegangan tinggi mengelilingi kompleks Lapas ‘High Risk’ Karanganyar, Nusakambangan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Di Lapas ini, tak ada salat Idul Fitri berjemaah. Napi muslim salat Id di kamarnya masing-masing. Sebabnya jelas, karena berkategori super maximum security (SMS) sehingga tiap napi menempati satu kamar.

Koordinator Kepala Lapas se-Nusakambangan dan Cilacap, Erwedi Supriyatno mengatakan selain Lapas Batu, salat Id berjemaah juga tak diadakan di lapas high risk lainnya, yakni Lapas Pasir Putih, dan Lapas Karanganyar.

Serupa dengan Lapas Batu, Lapas Pasir Putih dan Karanganyar menerapkan satu orang satu sel. Hanya saja penghuninya berbeda. Lapas Batu khusus untuk Gembong Narkoba, Lapas Pasir Putih untuk napi terorisme risiko tinggi, dan Karanganyar untuk gembong narkoba dan kejahatan berat lainnya.

“Kalau yang high risk tidak ada, karena satu orang satu sel,” ucap Erwedi, yang juga Kepala Lapas Batu, Nusakambangan, Jumat malam, 22 Mei 2020.

Namun begitu, dia pun memastikan di lapas lain yang berlategori pengamanan maksimum atau di bawahnya, salat id berjemaaah tetap dilaksanakan. Namun, ada pembatasan-pembatasan internal.

Pembatasan internal itu di antaranya, hanya diikuti napi di sebuah lapas tertentu dan bisa pula bersifat blok. Mereka pun harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19, mengingat masih masa pandemi.

“Kita masih steril. Tapi tetap harus patuh protokol,” ucapnya.

Lapas lain di Pulau Nusakambangan yang menggelar salat Id berjemaah itu adalah Lapas Permisan, Kembangkuning, Besi, Narkotika dan Lapas Terbuka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya