Kurun Waktu 1 Bulan, Ternak Warga di Langkat 3 Kali Dimangsa Harimau

Dalam kurun waktu 1 bulan, April-Mei 2020, hewan ternak milik warga di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), tiga kali dimangsa oleh harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Terakhir terjadi di Dusun Selayang, Desa Lah Damak, Kecamatan Bahorok.

oleh Reza Efendi diperbarui 03 Jun 2020, 08:55 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 08:55 WIB
Harimau Sumatera yang memasuki perkebunan sawit berusaha lari dari kejaran petugas BBKSDA Riau
Harimau Sumatera yang memasuki perkebunan sawit berusaha lari dari kejaran petugas BBKSDA Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Langkat Dalam kurun waktu 1 bulan, April-Mei 2020, hewan ternak milik warga di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), tiga kali dimangsa oleh harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Terakhir terjadi di Dusun Selayang, Desa Lah Damak, Kecamatan Bahorok.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah V, Bahorok, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Palber Turnip mengatakan, kasus terakhir terjadi pada Jumat, 29 Mei 2020, dan bangkai hewan ternak lembu ditemukan Sabtu, 30 Mei 2020.

"Harimau ini diduga individu yang sama dengan kejadian di Dusun Tanjung Naman, masih remaja dan masih belajar berburu," katanya, Selasa (2/6/2020).

Pihaknya akan membuat perlakuan berbeda sebagai shock therapy kepada harimau. Jika sebelumnya hewan buas tersebut dibiarkan menghabiskan mangsanya, kali ini akan dibangun menara dekat bangkai lokasi.

Begitu harimau muncul, akan ditembaki dengan mercon. Perlakuan ini berdasarkan anggapan bahwa harimau dinilai selama ini mendapatkan mangsa dengan mudah, dan tidak ada kekuatan lain yang bisa mengalahkannya.

"Kita tak punya satu formula yang jitu. Kemarin kita coba biarkan dia habiskan terus kita usir, tapi ternyata datang lagi," ujarnya.

Menurut Palber, keengganan masyarakat mengandangkan hewan ternak lembu dan menggembalakan dekat hutan tentunya menjadi persoalan. Apalagi lokasi hanya beberapa Kilometer (Km) dengan perbatasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

"Kalau dilihat bangkainya, ada tali. Ini menandakan, pagi dilepas dan sore diikat. Begitu dimangsa harimau, gimana," ucapnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

Kejadian Sebelumnya

Ternak warga dimangsa harimau
Di lokasi kejadian ditemukan seekor lembu sudah dalam keadaan mati dan seekor lagi masih hidup, namun terluka parah.

Sebelumnya, Kamis, 30 April 2020, harimau memangsa seekor lembu di Dusun Tanjung Naman, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok. Di lokasi ditemukan sejumlah bukti berupa bangkai lembu dan jejak kaki harimau.

Kemudian pada Senin, 11 Mei 2020, kasus yang sama terjadi di di Dusun Penampean, Desa Sei Musam, Kecamatan Batang Serangan. Di lokasi kejadian ditemukan seekor lembu sudah dalam keadaan mati dan seekor lagi masih hidup, namun terluka parah.

"Pemilik lembu lainnya melaporkan ada empat ekor yang hilang. Itu positif serangan harimau," sebut Palber.

Bangkai lembu yang ditemukan, dibiarkan di lokasi sampai dihabiskan. Sedangkan yang masih hidup, diminta kepada pemilik untuk dipotong, sehingga bisa dijual dagingnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya