Liputan6.com, Cirebon - Sukena (80) hanya bisa duduk mengikhlaskan apa yang sudah menjadi keputusan pemerintah untuk tidak memberangkatkan calon jemaah haji ke Makkah. Sukena merupakan salah satu calon jemaah haji Cirebon yang sudah berusia lanjut.
Warga Kampung Karya Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon tersebut mengaku tidak mempermasalahkan keputusan pemerintah. Sukena sendiri memahami kondisi yang sedang terjadi di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Sukena mengaku sudah diberitahu oleh keluarga terkait keputusan pemerintah tidak memberangkatkan haji dari Indonesia. Beberapa saat setelah ada pengumuman pemerintah, dia diberitahu oleh petugas haji Kementerian Agama Kota Cirebon melalui anaknya.
"Saya dengar-dengar ada virus dan di Arab masih tutup saya tidak kaget karena dari sebelum ada keputusan sepertinya calon jemaah lain sudah bertanya-tanya jadi berangkat tidak ini," kata Sukena, Kamis (4/6/2020).
Sambil melipat pakaian haji yang sudah disiapkannya, Sukena mengaku tidak akan mengambil uang pelunasan. Dia akan dengan sabar menunggu keberangkatan tahun depan sesuai rencana.
Sukena menyebutkan, rencananya dia akan berangkat bersama tiga orang keluarganya, yakni anak pertama, anak ketiga dan menantu, tetapi kondisi covid-19 menjadi penyebab batalnya keberangkatan haji.
"Tidak masalah tidak berangkat kan bukan saya sendiri yang tidak jadi berangkat. Mudah-mudahan tahun depan berangkat," ujar dia.
Sukena mengaku mendaftar haji sejak delapan tahun lalu dan hingga saat ini baru dapat kesempatan berangkat. Namun, pandemi covid-19 membuat Sukena harus bersabar.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ribuan Jemaah
Pada perjuangannya ke Tanah Suci, aktivitas sehari-hari Sukena adalah penjual sayur di Pasar Harjamukti Kota Cirebon. Dia menyisihkan uang hasil berjualan sayurannya itu untuk mendaftar haji.
"Alhamdulillah bisa daftar pesan kursi tapi pelunasannya sama anak saya karena waktu itu saya kena musibah kecelakaan sampai akhirnya keluarga memutuskan untuk melarang jualan sayur lagi," ujar Sukena.
Dari data yang dihimpun, total calon jemaah haji Cirebon yang batal berangkat 2.703 orang. Mereka terdiri dari 328 calon jemaah haji asal Kota Cirebon dan 2.375 calon jemaah haji asal Kabupaten Cirebon.
"Kalau di Kota Cirebon sebagian dari mereka sudah melakukan pelunasan sisa pembayaran," kata Kasi Penyelenggara Haji Kemenag Kota Cirebon Jajang Badruzaman, Rabu (3/6/2020).
Jajang mengaku, petugas tengah melakukan sosialisasi kepada para jemaah. Sosialisasi tersebut dilakukan melalui daring baik di grup maupun individu calon jemaah haji.
Menurut Jajang, keputusan pembatalan keberangkatan tersebut sudah diprediksi oleh kantor Kemenag di daerah. Dia mengaku, sering dihubungi oleh calon jemaah menanyakan kepastian keberangkatan haji tahun ini.
"Jujur saja banyak yang kontak ke saya, dan sudah saya kasih pengertian saja memang kearah sana ada. Tapi waktu itu belum resmi dan sekarang resmi," ujar dia.
Advertisement