Ketika Adaptasi Kebiasaan Baru Diberlakukan, Sumut Sasar Wisatawan Domestik

Saat adaptasi kebiasaan baru atau new normal diberlakukan di Sumatera Utara (Sumut), akan menjadi harapan baru bagi industri pariwisata untuk bangkit dari keterpurukan selama masa pandemi virus Corona COVID-19.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Jul 2020, 13:13 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 09:48 WIB
Ilustrasi Keindahan Alam Indonesia
Keindahan Danau Toba. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Medan - Saat adaptasi kebiasaan baru atau new normal diberlakukan di Sumatera Utara (Sumut), akan menjadi harapan baru bagi industri pariwisata untuk bangkit dari keterpurukan selama masa pandemi virus Corona COVID-19.

Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua mengatakan, wisatawan domestik menjadi salah satu sasaran dalam upaya pemulihan sektor pariwisata di Danau Toba.

Sasaran Pemprov Sumut hingga Desember 2020 adalah wisatawan domestik di Sumut dan sekitarnya.

"Jadi, sekarang bagaimana kita bisa mengajak orang Sumut datang ke Danau Toba. Karena kalau mengharap orang Jakarta, misalnya mereka harus melewati protokol yang sulit menuju ke mari," kata Ria, saat menjadi pembicara webinar Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) dengan tema 'Strategi Dalam Rangka Mewujudkan Percepatan Wisata Danau Toba Mendunia Era Jokowi di New Normal', di Sumut Smart Province Lantai 6 Kantor Gubernur Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Kota Medan, Rabu (1/7/2020).

Disebutkannya, pelaku wisata hingga pemegang kepentingan sudah harus menjual wisata luar ruangan. Hal tersebut dilakukan guna menjaga kerumunan.

Pihaknya juga akan menitikberatkan kepada wisatawan agar datang ke dalam grup kecil maupun sendiri-sendiri.

"Agar tidak menyebabkan penularan COVID-19 yang semakin meningkat pada saat new normal," sebutnya.

Tidak hanya itu, inovasi pariwisata juga bisa dilakukan pada saat pandemi COVID-19. Misalnya dengan pengembangan tur virtual, yaitu dengan tarif tertentu. Penggunaan transaksi non tunai juga harus digalakkan.

"Jadi, potensi Danau Toba ini tetap bisa dipromosikan dengan kebiasaan baru," ujarnya.

Diungkapkan Ria, saat ini Sumut sedang dalam masa transisi menuju new normal. Sudah ada beberapa destinasi yang dibuka. Ada sekitar 30 persen destinasi kawasan Danau Toba yang sudah diuji coba dibuka. Namun perubahan kebiasaan perlu dilakukan.

"Setelah new normal, pasti ada perubahan kebiasaan. Tidak bisa lagi sama dengan yang lalu, destinasi dibuka dengan kebiasaan baru," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lokasi Wisata Sudah Dibuka

Danau Toba
Gambar pada 3 April 2019 menunjukkan sebuah kapal wisata tiba di Pulau Samosir, pulau vulkanik di tengah Danau Toba, provinsi Sumatera Utara, 3 April 2019. Di kalangan masyarakat Batak sendiri, Danau Toba ibaratnya inang atau ibu yang akan selalu menanti dengan keindahannya. (GOH CHAI HIN / AFP)

Wakil Bupati Tapanuli Utara, Sarlandy Hutabarat mengatakan, menjelang new normal atau adaptasi kebiasaan baru, sudah ada beberapa tempat wisata yang sudah dibuka. Di antaranya wisata alam Hutaginjang pada 28 Juni dan wisata Salib Kasih sejak 7 Juni, namun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Bandara Silangit sudah dibuka sejak awal Juni, dan sudah melayani penerbangan satu hari satu kali penerbangan setiap hari," terangnya.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK, Wiratno mengatakan, kegiatan wisata alam memiliki risiko penularan yang rendah. Sehingga membuka tempat wisata adalah hal yang memungkinkan, terutama zona yang tidak terdampak (hijau) maupun zona kuning.

"Persiapan harus dilakukan dengan ketua gugus tugas di daerah dengan dukungan Forkopimda untuk melaksanakan persiapan jelang pembukaan wisata Danau Toba," sarannya.

Bupati Dairi, Eddy Keleng Brutu, mengharapkan kepada para pemangku kepentingan agar dapat mencitrakan kawasan Danau Toba adalah kawasan yang aman dari COVID-19, sehingga wisatawan datang ke kawasan Danau Toba di masa new normal.

"Kawasan Danau Toba ini secure dan sehat, kita siap siaga memastikan dan mendemonstrasikan sehatnya kawasan kita, baik itu dengan protokol kesehatan dan lainnya," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya