Liputan6.com, Flores - Aksi sekelompok pemuda di Kelurahan Nggalak Leleng, Kecamatan Pocoranaka, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur, sungguh inspiratif.
Pemuda yang tergabung dalam kelompok tani bernama Milenial Tunas Muda Pau ini giat di sektor pertanian holtikultura. Kelompok tani yang yang dibentuk 2 Februari 2019 lalu ini beranggotakan 20 orang. Mereka bertani dan beraktivitas dilahan sekitar 1 Hektare, yang ditanami berbagai jenis sayur seperti sawi, wortel, pitsai dan lainnya.
Ketuak kelompok, Paulus A Salem mengatakan, anak muda mempunyai peranan yang sangat penting saat ini, karena untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian, dibutuhkan dukungan SDM yang andal.
Advertisement
"Anak muda merupakan aset bangsa yang harus diberdayakan dan jangan menjadi penonton di daerah sendiri. Banyak anak muda saat ini kurang tertarik berusaha disektor pertanian," ujar Paulus kepada wartawan, Minggu (23/8/2020).
Baca Juga
Menurut dia, banyak anak muda di daerahnya memilih merantau dan bekerja sebagai tukang ojek. Melihat hal itu, berawal dari kebiasaan kumpul bersama, mereka berinisiatif membentuk wadah yang dapat menampung dan menyalurkan aktivitas mereka sehari-hari.
"Kami menanam sayuran sangat besar permintaan pasarnya, bahkan kadang-kadang kami kewalahan untuk memenuhi permintaan pembeli. Sayur yang kami panen dijual ke pasar dengan omset yang lumayan," katanya.
Ia berterima kasih kepada petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang selalu menyempatkan diri mendampingi serta berbagi ilmu dengan kelompoknya.
Aksi kelompok tani pemuda ini diapresiasi oleh, anggota DPRD Manggarai Timur, Adi Angkat.
"Saya sudah beberapa kali ke kelompok tersebut, mereka bekerja dengan penuh semangat serta rasa optimis yang tinggi. Saya selalu memberi motivasi agar tetap berusaha walaupun di tengah situasi pandemik Covid-19," katanya.
Menagggapi kegiatan kelompok tani milenial ini, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur, Yohanes S. Manubelu berharap, kehadiran kelompok milenial ini menjadi embrio bangkitnya generasi muda yang menekuni bidang pertanian di wilayah itu.
"Kelompok ini harus menjadi pelopor bagi anak muda lainnya, karena pertanian merupakan sumber daya terbesar di desa," katanya.
Dia berpesan agar anak muda saat ini harus berani terjun ke dunia pertanian dan mampu membuka lapangan kerja sendiri.
"Daerah ini punya potensi tanah yang subur, lahan yang luas, iklim yang menunjang serta SDM yang handal. Jangan biarkan potensi yang ada terlantar, perlu diberdayakan," sebutnya.