Liputan6.com, Sikka - Pandemi Covid-19 memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke kabupaten Sikka, NTT. Hal ini disebabkan banyak wisatawan yang menunda kedatangannya.
"Banyak wisatawan menunda kedatangan hingga bulan Agustus sampai Oktober 2020," sebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Pet Poling, kepada Liputan6.com, Sabtu (5/9/2020).
Advertisement
Baca Juga
Penundaan kedatangan wisatawan itu menyebabkan banyak pelaku usaha perjalanan wisata merugi. Mereka terpaksa mengembalikan lagi uang yang sudah terlanjur dibayar dan akhirnya ada beberapa usaha pelaku perjalanan wisata yang rugi.
"Tetapi ada juga pelaku perjalanan wisata yang menggunakan strategi dengan tidak mengembalikan uang DP dengan maksud, di tahun berikutnya wisatawan tidak membayar DP lagi ke pelaku usaha perjalanan wisata," dia menjelaskan.
Saat ini jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Sikka sangat menurun drastis. Hingga September 2020, jumlah kunjungan wisata baru mencapai 7.000-an pengunjung.
"Kita masih berharap sampai dengan bulan Desember 2020 ada peningkatan kedatangan wisatawan," katanya.
Menurut dia, jumlah kunjungan wisata di kabupaten Sikka sebelum pandemi covid-19 bisa mencapai 40 ribu. Penurunan angka kunjungan wisatawan kmencapai lebih dari 80 persen ini sangat berdampak pada pemasukan daerah.
"Kalau tahun sebelumnya, bisa mencapai kurang lebih Rp8 miliar dalam setahun. Tetapi saat ini hanya jauh di bawah angka itu," sebutnya.