Kronologi Sopir Bus EKA Jurusan Surabaya-Purbalingga Meninggal Mendadak Saat Dipijat

Si juru pijat mulai cemas ketika sadar Slamet tak sadarkan diri. Ia segera meminta bantuan orang di sekitar rumah kos itu. Tentu saja ia tak menyangka, Slamet meninggal

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 04 Okt 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2020, 09:00 WIB
Sopir bus EKA jurusan Surabaya-Purbalingga meninggal mendadak saat dipijat. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)
Sopir bus EKA jurusan Surabaya-Purbalingga meninggal mendadak saat dipijat. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)

Liputan6.com, Purbalingga - Seperti biasa, Budi Slamet (45) tiba di Terminal tipe A Bobotsari, Purbalingga pada dini hari. Meskipun menjadi sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) bukan hal baru, namun pada Jumat (2/10/2020), Slamet merasa ada yang berbeda.

Setelah belasan jam menempuh perjalanan dari Surabaya menuju Purbalingga, Slamet merasakan lelah luar biasa sehingga membuat badannya terasa lemas. Rupanya perjalanan panjang dari Surabaya ini menjadi perjalanan terakhirnya. Ia meninggal mendadak, saat dipijat.

Setiba di rumah kos, Slamet menghubungi juru pijat langganannya. Ia berharap pijatan bisa mengurangi rasa lelah yang menggelayut di sekujur tubuhnya.

Tak lama, juru pijat yang ditunggu tiba di rumah kos Slamet di Desa/Kecamatan Bobotsari. Juru pijat itu pun mulai memijat Slamet.

Semua berjalan lancar hingga si juru pijat mulai mengerok punggung Slamet. Ketika dikerok, Slamet mulai mengeluh lemas. Tak berselang lama ia pingsan di atas pembaringan.

Si juru pijat mulai cemas ketika sadar Slamet tak sadarkan diri. Ia segera meminta bantuan orang di sekitar rumah kos itu. Tentu saja ia tak menyangka, Slamet meninggal dunia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Protokol Covid-19

Sopir bus EKA jurusan Surabaya-Purbalingga meninggal mendadak saat dipijat. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)
Sopir bus EKA jurusan Surabaya-Purbalingga meninggal mendadak saat dipijat. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)

Akhirnya, ia menghubungi Polsek Bobotsari. Anggota Polsek datang bersama tim medis Puskesmas terdekat. Tim Inafis juga menyusul beberapa saat kemudian.

Anggota Polsek Bobotsari dan Inafis Polres Purbalingga yang tiba di lokasi kemudian melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara. Selain meminta keterangan sejumlah saksi, mereka bersama petugas medis juga memeriksa kondisi Slamet.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, Slamet telah meninggal dunia. Petugas sementara menyimpulkan Slamet meninggal karena kelelahan dan serangan jantung.

“Tim medis dari Puskesmas Bobotsari dan Inafis Polres Purbalingga tidak menemukan tanda penganiayaan,” kata Kapolsek Bobotsari, AKP Ridju Isdiyanto.

Dari pemeriksaan identitas, Slamet merupakan warga Langensari Barat, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Korban merupakan sopir Bus Eka jurusan Surabaya-Bobotsari.

Setelah pemeriksaan jenazah selesai, tim medis selanjutnya membawa jenazah ke RSUD Goetheng Taroenadibrata untuk pemulasaran. Pemulasaran jenazah menggunakan protokol Covid-19. Petugas yang memeriksa jenazah juga mengenakan pakaian APD lengkap meskipun jenazah belum terkonfirmasi positif Covid-19.

“Selanjutnya jenazah dibawa keluarganya ke Magelang untuk dimakamkan," ujar Ridju.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya