Perhutani Bantah Banjir Bandang Garut karena Kerusakan Hutan

Perum Perhutani membantah pernyataan Bupati Garut Rudy Gunawan yang menyebut banjir bandang di Garut terjadi karena kerusakan hutan di hulu sungai.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2020, 07:18 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 07:18 WIB
Luapan beberapa sungai di wilayah Garut bagian selatan, menyebabkan beberapa desa di tiga kecamatan wilayah Garut Selatan terkena sapuan banjir bandang.
Luapan beberapa sungai di wilayah Garut bagian selatan, menyebabkan beberapa desa di tiga kecamatan wilayah Garut Selatan terkena sapuan banjir bandang. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Perum Perhutani membantah pernyataan Bupati Garut Rudy Gunawan yang menyebut banjir bandang di Garut terjadi karena kerusakan hutan di hulu sungai.  

Administratur Perhutani KPH Garut, Nugraha saat meninjau warga yang terdampak banjir mengatakan, terkait kondisi hutan yang turut sungainya mengalir ke sini di hulu kondisinya masih cukup baik.

"Memang kalau yang namanya banjir pasti disebabkan oleh air," katanya, Selasa (13/10/2020).

Nugraha mengatakan, petugas Perhutani Garut sudah memeriksa kondisi hutan di hulu sungai untuk memastikan tidak ada kerusakan yang menjadi salah satu penyebab banjir di selatan Garut.

Menurut dia, banjir akibat luapan sungai itu bukan karena kerusakan hutan, tetapi intensitas air hujan yang tinggi sehingga hutan tidak mampu menyerap air hingga akhirnya terjadi banjir.

"Kami nyatakan di sana tak ada kerusakan, curah hujan terlalu tinggi itu sama saja kayak hutan itu 'diseblok' (disiram) air besar sampai tak bisa menampung," kata Nugraha.

Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan banjir bandang di Garut diduga karena adanya kerusakan lingkungan atau hutan di hulu sungai yang kewenangannya ada di Perhutani.

Bahkan, lanjut dia, kondisi kerusakan hutan yang disinyalir menjadi salah satu penyebab bencana alam di Garut sudah beberapa kali dibahas, dan disampaikan ke masyarakat.

"Kejadian ini (banjir) kan terus terjadi, maka kita perlu lakukan rekonstruksi hutan, minimalisasi agar tak terjadi banjir lagi," kata Bupati.

Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut pada Minggu (11/10/2020), kemudian terjadi luapan sungai besar yang bermuara ke laut, lalu merendam ribuan rumah penduduk di Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, dan Cikelet.

Pemkab Garut sudah menyalurkan bantuan dan menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum untuk membantu warga yang terdampak banjir bandang di daerah itu.

Selain banjir, wilayah selatan Garut juga dilanda bencana tanah longsor yang merusak rumah penduduk dan menggangu akses jalan warga di daerah perbukitan.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya