Saat Jawara Banten Bersatu Tolak Anarkisme

Jawara Banten bersatu mendeklarasikan diri ikut menjaga kondusifitas kawasan itu dari aksi anarkis dan demonstrasi yang merusak fasilitas umum.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 21 Okt 2020, 11:31 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 15:30 WIB
Jawara Banten Deklarasi Tolak Anarksima Demonstrasi UU Omnibus Law di Mapolda Banten. (Selasa, 20/10/2020) (Yandhi Deslatama/Liputan6.com)
Jawara Banten Deklarasi Tolak Anarksima Demonstrasi UU Omnibus Law di Mapolda Banten. (Selasa, 20/10/2020) (Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Serang Jawara Banten mendeklarasikan diri ikut menjaga kondusifitas kawasan itu dari aksi anarkis dan demonstrasi yang merusak fasilitas umum. Mereka mengaku siap berhadapan dengan siapapun yang akan merusak Banten.

"Siapapun yang akan merusak dan merongrong Banten, harus berhadapan dengan kami, jawara Banten," kata guru besar Bandrong, Ustadz Fadulloh, di Mapolda Banten, Selasa (20/10/2020).

Begitupun yang dikatakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Pendekar Banten, Abdurrahman. Dia bersama seluruh anggotanya akan ikut serta menjaga ketertiban dan keamanan di Bumi Jawara.

"Jawara bersama Polda Banten, menyatakan bahwa jawara Banten mendukung cinta damai. Tentunya kami berharap Banten cinta damai," kata Abdurrahman, ditempat yang sama, Selasa (20/10/2020).

Menurut Embay Mulya Syarief, tokoh masyarakat sekaligus pria yang dikenal sebagai Jawara Putih, berharap Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) ikut serta menjaga kondusifitas di perkampungannya. Sehingga keamanan dan ketertiban bisa terpelihara.

Menurut Embay, perusuh dan perusak Banten, bukan warga Banten. Karena orang asli Banten, dikenal cinta damai dan sangat toleran.

"Yang bikin ribut bukan orang Banten, mereka orang luar yang hanya bikin gaduh. Sampaikan ke seluruh jajaran (DKM), semoga bisa diikuti oleh lingkungan masjid-masjid di seluruh Banten. Bagi yang bikin rusuh, mereka akan ditindak dengan tegas," kata Embay, ditempat yang sama, Selasa (20/10/2020).

Deklarasi damai yang dilakukan oleh para Jawara Banten ini kelanjutan dari deklarasi sebelumnya, yang dilakukan oleh 25 OKP dan Ormas. Tujuannya, agar demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja tidak berakhir bentrok dan anarkis. Begitupun pelaksanaan pilkada di empat daerah, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kota Tangsel, bisa berlangsung damai, tanpa ada konflik horizontal. Masyarakat dihimbau agar tidak mudah terprovokasi dan termakan isu hoaks.

"Deklarasi ini muncul, karena ada pertentangan UU cipta kerja, perbedaan selera itu biasa. Tapi perbedaan ini jangan diimplementasikan dalam anarkisme. Salah satu budaya Banten tampil disini, untuk mendekalasrikan diri Banten cinta damai. Total ada 100 Peguron Banten yang kesini, mendukung Banten tanpa anarkis," kata Kapolda Banten, Irjen Pol Fiandar, ditempat yang sama, Selasa (20/10/2020).

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya