Liputan6.com, Banjarnegara - Berembus kabar Kapolsek Bukateja menganiaya seorang pemuda asal Banjarnegara. Pemuda itu sempat melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Polres Banjarnegara. Namun, Kapolsek Bukateja, AKP Agus Triyono, membantah semua tudungan itu.
Menurut desas desus yang beredar, Agus menganiaya pemuda bernama Enggar karena kesal pengaspalan jalan tambang tak sampai ke jalan depan rumahnya. Saat Enggar datang hendak menjelaskan, ia malah dianiaya.
Advertisement
Baca Juga
Agus dengan tegas membantah kabar itu. Menurutnya, yang sebenarnya terjadi ada oknum dari sebuah LSM yang memprovokasi Enggar agar memperkarakan Agus ke ranah hukum. Ketika ditanya, Agus enggan menyebut identitas oknum LSM maupun nama LSM-nya.
Pada Jumat malam (27/11/2020), oknum LSM itu membawa enggar ke rumahnya. Di rumah itu, Enggar diprovokasi agar melaporkan AKP Agus dengan tuduhan penganiayaan.
Untuk meyakinkan aparat, ia memasang plester di pelipis Enggar. Pada Sabtu siang Enggarpun datang ke Mapolres Banjarnegara melaporkan Kapolsek Bukateja, AKP Agus Triyono atas tuduhan penganiayaan.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pelapor Mengaku Dipaksa oleh Anggota LSM
Sore harinya, Agus menghubungi Enggar terkait laporan itu. Kepada Agus, Enggar mengaku dipaksa untuk memidanakan Agus.
Malam itu juga Agus dan Enggar datang ke Mapolres untuk menjelaskan duduk perkara kasus ini. Dari penjelasan Enggar, terungkap modus oknum LSM tersebut.
"Jadi nanti minta 100 (juta), kalau tidak bisa kunci di 70, nanti kita bagi dua," ujar Agus menirukan ucapan oknum LSM kepada Enggar.
Meskipun terindikasi ada modus pemerasan, namun Agus enggan menuntut balik Enggar dan oknum LSM itu. Ia memilih memaafkan mereka.
"Sebagai umat Nabi Muhammad, saya juga sempat ke Mekah, beliau diludahi tetapi tetap sabar. Saya ingin meneladani beliau," ucapnya.
Advertisement