Liputan6.com, Cilacap - Tempat isolasi terpusat yang difungsikan untuk isolasi bagi orang tanpa gejala di Cilacap, sementara hanya akan dioperasikan sampai akhir Desember ini. Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, pihaknya sementara baru mengoperasikan tempat isolasi terpusat, selama satu bulan.
"Sementara ini satu bulan dulu," ucapnya, dikutip Suaramerdeka.com.
Namun demikian, menurutnya jika masih diperlukan, maka pengoperasian tempat isolasi terpusat akan diperpanjang. Tempat isolasi terpusat yang dibuka Pemkab Cilacap melalui Dinas Kesehatan memiliki 63 kamar.
Advertisement
Baca Juga
Adanya tempat isolasi terpusat, menjadi salah satu solusi menekan penularan melalui klaster rumah tangga, yang selama ini menjadi penyumbang utama kasus Covid-19 di Cilacap.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, yang saat ini masih dirawat karena terpapar Covid-19, terus mengingatkan warga Cilacap agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Selain itu juga warga diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti berolahraga, dan makan makanan bergizi.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
63 Kamar di Hotel Isolasi Covid-19 Cilacap
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan menyiapkan hotel untuk ruang isolasi atau karantina untuk pasien Covid-19. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan hotel tersebut dimanfaatkan untuk merawat pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG.
Dengan begitu, risiko kegawatdaruratan pasien rendah sehingga hanya butuh karantina.
“Kita ini mau dimasukkan ke karantina, ke Hotel @HOM. Pasien Covid-19 dimasukkan ke hotel semua. Ya yang OTG, ya karena banyak pasiennya,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, para tenaga kesehatan akan merawat pasien tersebut di hotel. Hotel juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, untuk mengantisipasi jika kondisi pasien memburuk.
"Ya dibooking semuanya. Ya karena banyak pasiennya, agar lebih memenuhi syarat dan lebih representatif,” ujarnya.
Menurut dia, penggunaan fasilitas hotel itu dilakukan karena sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Cilacap sudah penuh. Karenanya, dibutuhkan fasilitas penunjang agar pasien Covid-19 tertangani.
“Semua penuh, karena semua rumah sakit penuh, jadi yang OTG ini di hotel,” ucapnya.
Total ada 63 kamar di hotel tersebut yang akan digunakan untuk mengarantina pasien Covid-19. Pemkab, kata Komara, membooking seluruh kamar di hotel tersebut.
Dapatkan berita menasik Suaramerdeka.com lainnya, di sini:
Advertisement