Jalan Ambles, Jalur Padang-Bukittinggi via Malalak Ditutup

Jalur Padang-Bukittinggi via Malalak ditutup sementara.

oleh Novia Harlina diperbarui 17 Mar 2021, 17:41 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2021, 17:16 WIB
Jalur Padang-Bukittinggi via Malalak ditutup sementara karena jalan amblas. (Liputan6.com/ Dok Satlantas Polres Padang Pariaman)
Jalur Padang-Bukittinggi via Malalak ditutup sementara karena jalan amblas. (Liputan6.com/ Dok Satlantas Polres Padang Pariaman)

Liputan6.com, Agam - Jalur Padang-Bukittinggi via Malalak ditutup untuk semua kendaraan akibat longsor dan tanah ambles yang terjadi di Jembatan Batang Sani, Kenagarian Tandikek Kecamatan Patamuan Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Longsor dan jalan ambles tersebut terjadi karena hujan deras yang mengguyur di daerah setempat pada Selasa (16/3/2021).

"Kami mengimbau masyarakat yang hendak menggunakan jalur Malalak agar mencari alternatif lain," kata Kasat Lantas Polres Padang Pariaman, AKP Asep Wahyudi, Rabu (17/3/2021).

Penutupan ruas jalan Padang–Bukittinggi via Malalak ini diberlakukan sejak Selasa (16/3/2021) sore. Pihaknya belum bisa memastikan hingga kapan penutupan ini dilakukan.

Penutupan ini, lanjutnya, dilakukan agar tidak menimbulkan bahaya bagi pengendara. Apalagi hingga kini hujan masih mengguyur.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, jalan sisi jembatan yang ambles diperkirakan sepanjang 15 meter.

"Tim sudah ke lapangan tadi malam, untuk sementara jalan alternatif Padang-Bukittinggi via Malalak ini terpaksa ditutup," ujar Kalaksa BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya.

Budi menyebut amblesnya badan jalan dan jembatan tersebut juga diakibatkan meningkatnya debit air sungai, sehingga menggerus jalan hingga ambles.

Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Minangkabau mengeluarkan peringatan dini potensi hujan intensitas lebat di sejumlah daerah di Sumbar.

Potensi hujan lebat terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Kabupaten Limapuluh Kota, Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kota Padang, dan Solok.

"Waspadai potensi bencana hodrologi seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya