Senyum Ceria Charly ST 12 Pimpin Kampanye Gerakan Ayo Masuk Sekolah di Garut

Pemda Garut bakal membuka kembali pembelajaran tatap muka di sekolah setelah setahun ditutup akibta pandemi Covid-19.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 22 Mar 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 22:00 WIB
Puluhan siswa perwakilan PAUD hingga SMP mengikuti kampanye Ayo Masuk Sekolah yang digelar Pemda Garut di Lapangan Setda Garut, Jawa Barat.
Puluhan siswa perwakilan PAUD hingga SMP mengikuti kampanye Ayo Masuk Sekolah yang digelar Pemda Garut di Lapangan Setda Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Setelah vakum setahun lebih akibat pandemi Covid-19, kegiatan belajar tatap muka di sekolah bakal digelar kembali di Garut, Jawa Barat. Pemda Garut kini tengah mengampanyekan 'Gerakan Ayo Masuk Sekolah' hingga sekolah kembali aktif.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, pelaksanaan belajar secara tatap muka ini, sebagai jawaban atas keinginan warga, termasuk pertimbangan terus menurunya kasus Covid-19 di Garut saat ini.

"Sekolah ini akan dilaksanakan bulan Juni tahun ajaran baru, jadi tahun ajaran baru ini kita mulai dengan berbagai konsekuensi," kata dia, di Lapangan Setda Garut, Senin (22/3/2021).

Untuk mendukung rencana kegiatan sekolah secara langsung itu, lembaganya mengintruksikan seluruh sekolah untuk melakukan simulasi belajar tatap muka di sekolah selama 2 bulan di tiap wilayah.

"Jadi dalam dua bulan ini preventif nya bagaimana, tadi kalau mau terjadi out break, (misal) siswa SD 200 orang terkonfirmasi positif diisolasinya dimana," ujar dia.

Dalam prakteknya, sekolah yang akan melaksanakan tatap muka langsung, harus mendapatkan rekomendasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, termasuk mendapat pantauan dari tim satuan tugas (Satgas) Covid-19.

"Masing-masing sekolah berdasarkan rekomendasi dinas kesehatan, kan ada yang kuning, nanti ada yang orange, yang merah bagaimana," ujarnya.

Rudy berharap, dengan koordinasi semua sektor hingga tingkap desa, pelaksanaan sekolah tatap muka tersebut berjalan dengan baik, dan tidak menimbulkan klaster baru di lingkungan pendidikan.

"Itu dipantau oleh Korwilnya oleh dinas, jadi Ketua Satgasnya adalah Sekda, Ketua Hariannya adalah Kadisdik, jadi itu ada Satgas juga yang memantau," kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Garut Totong menambahkan, untuk mendukung rencana besar itu, lembaganya telah mengintruksikan seluruh sekolah berbenah dengan mempersiapkan seluruh fasilitas pendukung dalam prokes kesehatan.

"Saya lihat Covid-19 turun secara drastis, dan mudah-mudahan setelah lebaran sekolah kembali masuk," kata dia.

Total ada sekitar 1.456 sekolah PAUD dan TK, kemudian 2.556 sekolah dasar (SD) serta 408 sekolah SMP yang akan menyelenggarakan belajar tatap muka di sekolah pada Juni mendatang.

"Totalnya ada sekitar 4.420 sekolah dengan jumlah 600 ribu siswa yang akan menyelenggarakan sekolah secara langsung," kata dia.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Motivasi Bagi Siswa

Dengan penuh ceria Charly Van Houten mengajak para siswa di Garut, Jawa Barat untuk kembali bersekolah Juni mendatang, dalam gerakan Ayo Masuk Sekolah.
Dengan penuh ceria Charly Van Houten mengajak para siswa di Garut, Jawa Barat untuk kembali bersekolah Juni mendatang, dalam gerakan Ayo Masuk Sekolah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sementara itu, Duta Pendidikan Jawa Barat Muhammad Charly Van Houten atau yang akrab disapa Charly, mengaku bangga menjadi bagian dalam kampanye sekolah secara langsung di Garut tersebut.

Bagi mantan vokalis ST12, dunia pendidikan bukan barang baru, banyak karya yang ia rilis mengandung unsur pendidikan, sebut saja guru pahlawanku, kemudian lagu pendidikan di kabupaten Sumedang, hingga Polewali Mandar, Sulawesi. “Dari 2007 aku bergerak dibidang itu,” papar dia.

Charly menyatakan, rencana sekolah tatap muka dinanti siswa cukup lama, semangat mereka tetap tinggi meskipun melakukan sekolah secara daring atau Online.

"Aku perlu memberi spirit dengan apa yang aku bisa, dengan karya. Karya ini bisa mendorong bahwa inilah pentingnya sekolah," ujar dia.

Dengan upaya itu, Charly berharap semua pihak bisa menyukseskan gerakan ini, karena penyelenggaraan pendidikan merupakan tugas bersama.

"Jadi aku kesini bukan karena duta-nya, duta itu hanya kata-kata, tapi pengen mensukseskan karya nyata untuk Garut," ujar dia bangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya