Kapten Kapal Asal Manado Tewas di Kupang dengan Belasan Luka Tusuk

Penemuan jasad seorang pria yang sudah membusuk, Selasa (23/3/2021) petang membuat geger warga di sekitar Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 27 Mar 2021, 01:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 01:00 WIB
Polisi melakukan olah TKP penemuan jasad seoarang kapten kapal asal Manado. (Foto Istimewah)
Polisi melakukan olah TKP penemuan jasad seoarang kapten kapal asal Manado. (Foto Istimewah)

Liputan6.com, Kupang - Penemuan jasad seorang pria yang sudah membusuk, Selasa (23/3/2021) petang membuat geger warga di sekitar Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Jenazah korban pertama kali ditemukan Sf, bocah 12 tahun, seorang pelajar di wilayah itu. Saat hendak mencari belalang di lahan kosong milik PT Pelindo II, Sf dan temannya mencium aroma bau busuk yang kemudian diketahui merupakan jenazah manusia.

Lalu, Sf dan teman-temannya memberitahukan kejadian itu ke seorang nelayan bernama, Arjun. Arjun kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Alak.

Korban diketahui bernama Kisman Kasehung (49). Dia ditemukan di lahan kosong milik PT Pelindo III, RT 16/RW 05, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang. Pria asal Manado, Sulawesi Utara ini diduga meninggal pada Minggu (21/3/2021).

Dalam penelusuran polisi, korban adalah seorang kapten kapal pandu yang sering berlayar dan singgah di Kota Kupang. Polisi menemukan belasan luka tusuk pada bagian perut dan dada korban, luka sayatan pada tangan kanan, dan luka robek pada bagian leher serta pendarahan pada bagian kepala.

Kondisi korban dalam keadaan terlentang menggunakan celana pendek warna abu-abu dan baju kaus berkerah. Tubuh korban pun sudah membengkak serta mengeluarkan bau.

Di sekitar jenazah korban, polisi juga menemukan dua buah pisau dengan jenis yang sama.

Anggota polisi yang dipimpin Kapolsek Alak, Kompol Tatang P Panjaitan dan tim identifikasi Satuan Reskrim Polres Kupang Kota langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Jenazah korban dievakuasi ke RSB Titus Uly Kupang.

"Berdasarkan hasil yang ditemukan, di tubuh korban terdapat 17 bekas luka tusukan di bagian perut dan dada korban. Ada juga luka sayatan pada tangan kanan dan luka robek pada bagian leher serta pendarahan pada bagian kepala," ujar Kapolsek Alak, Kompol Tatang P Panjaitan saat dikonfirmasi, Kamis (25/3/2021).

Menurut dia, polisi sudah mengamankan barang bukti pisau dan pakaian korban. Polisi juga sedang memeriksa beberapa saksi untuk mencari sebab kematian korban.

Kronologi

Berdasarkan informasi, korban bersama istri kedua, MT sempat berolahraga pada Minggu (21/3/2021) pagi sekitar pukul 06.30 Wita. Mereka berjalan dari arah indekos, melintasi lokasi kejadian menuju arah pelabuhan Tenau kemudian kembali.

Tiba di kos, MT sempat memandikan korban, karena korban sedang sakit. Setelahnya, MT membeli ikan di Pasar Alak, Kota Kupang.

Sekembali ke indekos, MT mendapati kamar kos dalam keadaan tertutup dan korban tidak ada di dalam kamar. Ia pun meminta bantuan tiga anak di sekitar kos untuk bersama-sama mencari korban.

Mereka sempat mencari hingga ke lokasi kejadian di lahan kosong milik PT Pelindo III, tetapi tidak menemukan korban.

Mieke kaget karena pada Selasa (23/3/2021) malam, ia mendengar kabar kalau korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Korban Punya Dua Istri

Korban rupanya memiliki istri sah yang selama ini tinggal di Manado, Sulawesi Utara, yakni SB (49). Sedangkan, MT merupakan istri kedua korban.

SB datang ke Kupang setelah mendengar kabar suaminya sakit, Minggu (21/3/2021). Setibanya di Kupang, ia menuju ke Pelabuhan Tenau Kupang, mencari tahu keberadaan korban.

Di sana, SB tidak bertemu dengan korban. Dirinya malah bertemu MT, istri kedua korban. Keduanya sempat bertengkar.

SB sangat kaget mendengar kabar kalau suaminya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di lahan kosong.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya