Pengungsi Korban Ledakan Kilang Minyak Balongan Dipindah ke GOR Milik Pertamina

Pengungsi korban kebakaran kilang minyak Balongan mulai dipindahkan ke satu titik di GOR Bumi Patra Indramayu. Pemindahan pengungsi ke GOR milik Pertamina RU VI Balongan Indramayu tersebut diyakini akan lebih efektif.

oleh Panji Prayitno diperbarui 29 Mar 2021, 19:36 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 19:19 WIB
Pengungsi Korban Ledakan Hebat Kilang Minyak Pertamina Balongan Indramayu Dipindah
Pengungsi mulai dipindahkan ke satu titik di GOR Bumi Patra Indramayu. GOR milik Pertamina RU VI Balongan Indramayu tersebut diyakini akan lebih efektif. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Balongan - Ratusan pengungsi korban ledakan hebat kilang minyak Pertamina RU VI Balongan Indramayu dipindahkan. Sebelumnya, sebanyak 785 pengungsi berada di tiga titik, yakni Pendopo Bupati Indramayu, Islamic Center Indramayu, dan GOR Bumi Patra Indramayu.

Pengungsi korban kebakaran kilang minyak Balongan mulai dipindahkan ke satu titik di GOR Bumi Patra Indramayu. Pemindahan pengungsi ke GOR milik Pertamina RU VI Balongan Indramayu tersebut diyakini akan lebih efektif.

"Disentralkan jadi satu dipindah ke GOR Bumi Patra agar lebih efektif," kata Kalak BPBD Kabupaten Indramayu Dodi Dwi Endrayadi, Senin (29/3/2021).

Dia menjelaskan, pemindahan pengungsi atas berbagai pertimbangan. Secara taktis, kata dia, lebih mudah distribusi logistik kepada pengungsi.

Termasuk, kata dia, mendata jumlah kondisi terkini pengungsi. Selain itu, pengungsi akan lebih mudah dipantau di area GOR Bumi Patra.

"Di Bumi Patra, fasilitas umumnya lebih mendukung, mulai dari MCK sampai tempat olahraga," kata dia.

Menurut dia, pemindahan pengungsi untuk memudahkan proses koordinasi antara pemerintah daerah dengan Pertamina RU VI Balongan.

Dodi memastikan, seluruh kebutuhan warga terdampak hingga korban luka akibat ledakan kilang minyak Balongan, seluruhnya ditanggung oleh Pertamina. Sampai saat ini, pemerintah daerah terus melakukan pendataan terkait jumlah kerugian.

"Karena ini bukan bencana alam, jadi bukan tanggung jawab sepenuhnya pemerintah," katanya.

Sementara, Humas Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriatna mengatakan, saat ini kobaran api di tangki kilang minyak tersebut terus mengecil. Tim dari Pertamina pun tengah melakukan upaya pencegahan gasoline meluas.

Berdasarkan hasil dugaan sementara, meledaknya tangki gasoline milik Pertamina pada Senin dini hari tersebut terjadi akibat tersambar petir yang bersamaan dengan turunnya hujan dengan intensitas tinggi.

"Sementara untuk laporan terkait bau menyengat sebelum kejadian, masih terus kami dalami. Intinya, kami bertanggung jawab atas kejadian tersebut," katanya.

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya