Komunitas Kelinci Garut Segera Gelar Kejurnas Tingkat Nasional

Kejuaraan kontes kelinci nasional diharapkan mampu menjadi pelecut gairah ekonomi masyarakat di tengah situasi pandemi.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 08 Mei 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2021, 06:00 WIB
Jenis kelinci Flemish Giant bakal menjadi salah satu ras kelinci yang akan dilombakan dalam  Kejuaraan Bale Paminton ARBA Show 2021 Garut, Jawa Barat.
Jenis kelinci Flemish Giant bakal menjadi salah satu ras kelinci yang akan dilombakan dalam Kejuaraan Bale Paminton ARBA Show 2021 Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Komunitas kelinci Garut, Jawa Barat atau Garut Rabbit Sunda (Garda) segera menggelar kejuaraan kontes Kelinci tingkat nasional Juni mendatang. Kejuaraan itu diharapkan mampu menggairahkan ekonomi masyarakat, terutama peternak dan komunitas kelinci lokal Garut, saat pandemi Covid-19.

Ketua Panitia Kejuaraan Bale Paminton ARBA Show 2021 Muman Kurnia mengatakan, kejuaraan kontes kelinci nasional, diharapkan mampu menjadi pelecut gairah ekonomi masyarakat.

“Intinya bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa kembali semangat di tengah keterpurukan saat ini selama pandemi berlangsung,” ujarnya, Kamis (6/5/2021).

Menurut Muman, kontes nasional kelinci 2021 baru pertama kali digelar di kota Garut. Selama ini, Garut lebik dikenal sebagai daerah komoditas ternak domba tangkas unggulan tanah air.

“Kami berharap ke depannya, Garut tidak hanya dikenal dombanya, tapi juga potensi kelincinya,” ujar dia.

Saat ini ada puluhan komunitas kelinci yang berkembang dan tumbuh di Garut. Mereka merupakan peternak sekaligus komunitas pecinta kelinci dari berbagai ras kelinci di dunia.

“Dengan adanya kejuaraan ini kami harapkan mampu menjalin silaturahmi antar komunitas kelinci di Indonesia,” ujar dia.

Dalam kejuaraan itu, ada sekitar 22 kategori mulai kesehatan, performance hingga warna bulu dari kelinci, yang menjadi perhatian dewan juri yang sudah mendapatkan lisensi American Rabbit Breeders Association (ARBA) di Amerika Serikat itu.

“Sebenarnya (juri) dari komunitas ARBA Amerika langsung mau datang ke Garut, namun karena pandemi akhirnya mereka mengurungkan niat itu,” kata dia.

Dibanding daerah lainnya yang telah lama mengajukan diri menggelar kontes nasional kelinci dengan lisensi mereka, Garut, termasuk beruntung langsung mendapatkan respons positif saat pertama kali mengajukan diri sebagai tuan rumah kejuaraan.

“Memang tidak mudah juga, namun dengan keyakinan kita mampu meyakinkan mereka jika kejuaraan kali ini bisa berlangsung sukses, sekaligus untuk menggerakan ekonomi masyarakat,” kata dia.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Standarisasi Kelinci

Salah satu juri tengah memeriksa mengenai tingkat kehalusan bulu kelinci dalam salah satu kejuaraan kelinci di tanah air beberapa waktu lalu.
Salah satu juri tengah memeriksa mengenai tingkat kehalusan bulu kelinci dalam salah satu kejuaraan kelinci di tanah air beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Ketua Komunitas Garut Rabbit Sunda (Garda) Ozzi menambahkan, kejuaraan tersebut dimulai pertama kali sejak 2010 di Indonesia, namun khusus Garut dan Jawa Barat, baru kali kali ini digelar.

“Jika tidak ada halangan nanti pas tanggal 12 Juni kita buka kejuaraan itu,” kata dia.

Menurutnya, kejurnas kelinci penting digelar untuk mengetahui kualitas dari setiap ras dan bangsa kelinci yang ada di Indonesia saat ini.

“Ada sekitar 16 jenis ras kelinci yang kami lombakan dalam kejuaraan itu,” kata dia.

Sebut saja jenis ras kelinci American Fuzzy Lop, Belgian Hare, Dutch, English Angora, Flamish Giant, Holland Lop, Jersey Wooly, Lion Head, Mini Rex, Netherland Dwarf, New Zealand, Rex, Satin, Mini Satin hingga Fuzzy Lop.

Selain itu, kejurnas kelinci diharapkan mampu menciptakan acuan harga dan kualitas kelinci yang berkembang di tanah air saat ini. “jangan sampai sesama komunitas kelinci saling bersaing soal harga,” kata dia.

Selain sebagai hewan peliharaan, Kelinci ujar dia memiliki banyak manfaat yang bisa dikembangkan terutama untuk sektor pertanian.

“Limbah kelinci itu mulai kotorannya sebagai pupuk, urin kelinci sangat baik untuk nutrisi tanaman hias termasuk sebagai bahan utama campuran pestisida,” kata dia.

Untuk menarik minat komunitas dan masyarakat secara luas, kejurnas kelinci kali ini menargetkan peserta hingga 300 ekor kelinci dari berbagai komunitas kelinci tanah air.

“kami optimis bisa melebihi rencana terget tersebut, doakan saja dari semua pihak di Garut,” pinta dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya