Nasib Jenazah ABK WNA Filipina yang Meninggal Covid-19 di Cilacap

WAN Filipina, DRQ dinyatakan meninggal dunia pada 11 Mei 2021 pukul 02.15. Sebelumnya yang bersangkutan menjalani perawatan intensif di RSUD Cilacap akibat terpapar Covid-19

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Mei 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2021, 12:00 WIB
Kapal buang sauh menunggu antrean di kawasan Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Kapal buang sauh menunggu antrean di kawasan Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) Warga Negara Asing (WNA) terkonfirmasi positif Covid-19, di Cilacap. Salah satunya, DRQ (50) WN Filipina, meninggal saat dirawat di RSUD Cilacap.

Menyikapi ini, Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berencana untuk mengkremasi jenazah pasien Covid-19 tersebut. Kremasi tersebut dilakukan setelah pemerintah mendapatkan izin dari pihak keluarga WNA tersebut.

Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan dari informasi yang diperoleh dari agen, keluarga WNA tersebut sudah mengizinkan proses kremasi . Karenanya proses tersebut akan dilakukan secepatnya.

“Berdasarkan informasi dari agen, keluarga sudah mengizinkan ABK berinisial DRQ untuk dikremasi”, kata Bupati, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu malam, 15 Mei 2021.

DRQ dinyatakan meninggal dunia pada 11 Mei 2021 pukul 02.15. Sebelumnya yang bersangkutan menjalani perawatan intensif di RSUD Cilacap.

Pasien Covid-19, DRQ sempat mendapatkan immunoglobulin dan menunjukan tanda tanda vital yang membaik. Namun setengah jam kemudian pasien mengalami gelisah dan henti jantung, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Covid-19 Varian Baru B1617?

Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji (tengah). (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Cilacap)
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji (tengah). (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Cilacap)

Terkait bongkar muat kapal, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cilacap Capt. Purgana memastikan sejauh ini prosesnya berjalan lancar. 49 orang yang terlibat dalam proses bongkar muat kapal semuanya menjalani Rapid Tes Antigen, dan menunjukkan hasil negatif.

“Sejak 3 Mei 2021 sudah tidak ada lagi kegiatan bongkar muat. Semua yang terlibat juga telah menjalani Rapid Tes Antigen dengan hasil negatif, dan aman terkendali,” ucap Purgana.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Cilacap Taufik Nurhidayat meminta masyarakat bersikap bijak dan arif dalam menyikapi perkembangan kasus Covid-19. Salah satunya dengan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Masyarakat bisa berperan menjadi policy bagi dirinya sendiri, tidak menyebar luaskan informasi yang belum jelas sumbernya, sehingga menimbulkan keresahan,” ucap Taufik.

Hal serupa juga disampaikan Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi dan Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf. Andi Afandi. Disebutkan, TNI Polri siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam upaya penanganan pencegahan Covid-19.

Masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, memakai masker, dan menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 awak kapal asing berbendera Panama bernama MV. Hilma Bulker dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19. Kapal tersebut membawa gula rafinasi dari India.

Dinas Kesehatan Cilacap masih menunggu hasil pemeriksaan Genome squencing tiga ABK yang terkonfirmasi positif pada awal pengetesan Balitbangkes Kemenkes.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya